Zat besi penting untuk anak, terutama yang masih dalam masa pertumbuhan. Namun anak-anak juga menjadi salah satu kelompok yang paling rentan mengalami kekurangan zat gizi ini.1
Kekurangan zat besi pada anak bisa berdampak hingga usia dewasa, dari yang ringan sampai serius. Salah satu akibat kekurangan zat besi pada anak yakni terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif Si Kecil.2
Karenanya, orangtua perlu memastikan asupan untuk pemenuhan kebutuhan mineral zat besi anak terpenuhi agar Si Kecil terhindar kekurangan zat besi.
Apa Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak?
Kekurangan zat besi atau defisiensi zat besi adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup mineral zat besi.
Anemia Defisiensi zat besi bisa terjadi ketika tubuh tidak cukup mendapatkan asupan makanan yang mengandung zat besi dan menjadi masalah kekurangan gizi yang paling umum.
Meskipun bisa terjadi pada segala usia, anak-anak termasuk yang paling rentan dan paling banyak mengalaminya.3
Salah satu dampak kekurangan asupan zat besi menyebabkan anak mengalami anemia defisiensi besi. Defisiensi zat besi merupakan penyebab anemia pada anak yang paling umum.4
Tubuh membutuhkan zat besi untuk menghasilkan hemoglobin, yang berfungsi mengikat oksigen dalam sel darah merah. Ketika tubuh kekurangan zat besi, maka hemoglobin dalam darah menurun dan tubuh tidak cukup mendapatkan oksigen.5
Selain itu, anak yang kekurangan zat besi juga dapat mengalami hambatan dalam perkembangan fungsi kognitif, tingkah laku, dan pertumbuhannya.6
Jika anemia defisiensi besi dialami anak di bawah usia 2 tahun, maka dapat menyebabkan anak lambat dalam berpikir, lebih mudah marah, dan sulit dalam mengendalikan diri. Dampak negatifnya juga dapat berlanjut hingga anak dewasa.7
Akibat kekurangan zat besi pada anak lainnya yakni dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh anak sehingga Si Kecil akan lebih berisiko mengalami infeksi. Masalah defisiensi zat besi yang berlangsung lama juga akan mengganggu daya konsentrasi anak, sehingga dampaknya adalah prestasi belajar anak akan menurun.8
Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Lakukan beberapa tips berikut, agar Si Kecil terhindar dari risiko kekurangan zat besi:
Memberikan makanan tinggi kandungan zat besi
Makanan yang tinggi zat besi di antaranya daging sapi, ayam, hati, bayam, dan juga brokoli. Masukkan bahan makanan tinggi zat besi ini ke dalam menu makanan sehari-hari Si Kecil.
Menambahkan makanan sumber vitamin C pada menu Si Kecil
Vitamin C memiliki sifat yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan di dalam tubuh hingga dua kali lipat. Tambahkan makanan sumber vitamin C seperti jeruk, stroberi, dan brokoli pada menu Si Kecil.9 Efek vitamin C telah terbukti dapat meningkatkan penyerapan zat besi hanya ketika kedua nutrisi tersebut dikonsumsi bersamaan. Penyerapan zat besi meningkat secara bertahap dari 0,8% menjadi 7,1%.10
Beri jeda pemberian susu dengan waktu makan
Asupan kalsium yang terlalu tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. dapat diatur agar pemberian susu tidak bersamaan di waktu makan, agar penyerapan zat besi dapat maksimal.11
Cara Mengatasi Kondisi Anak Kurang Zat Besi
Jika Si Kecil diketahui mengalami kekurangan zat besi, jangan terburu-buru khawatir. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat saran cara mengatasinya. Orangtua juga bisa mengatasi kekurangan zat besi pada anak dengan cara-cara berikut:
Menambah asupan makanan sumber zat besi
Tubuh mendapatkan zat besi dari makanan. Berikan makanan sumber zat besi secara rutin agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Berikan juga makanan tinggi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh anak.
Memberikan suplemen zat besi
Terkadang makanan saja belum cukup memenuhi kebutuhan gizi anak. Bunda dapat mempertimbangkan pemberian supplemen khusus zat besi. Tapi perlu diingat agar selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan suplemen kepada anak agar tidak melebihi dosis yang dibutuhkan.12
Memberikan susu fortifikasi zat besi
Selain dari suplemen dan makanan, asupan gizi zat besi juga bisa didapatkan dari susu fortifikasi. Pilih susu fortifikasi zat besi yang sesuai untuk anak untuk konsumsi hariannya
Untuk Si Kecil usia 1-3 tahun, susu Nestlé Batita 1+ bisa menjadi pilihan yang bagus karena selain diperkaya zat besi tinggi juga dilengkapi berbagai vitamin dan mineral penting untuk anak.
Susu Nestlé Batita juga mengandung omega 3 & 6 dan DHA yang baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil agar menjadi anak tangguh, tanggap, dan aktif.
Dengan pencegahan yang tepat, akibat kekurangan zat besi pada anak bisa diminimalisasi sebelum anak mengalami masalah tersebut.
Sumber:
- Kemenkes. Anemia Defisiensi Besi Pada Anak. Diakses dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/182/anemia-defisiensi-besi-pada-anak pada 4 Mei 2024.
- IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi pada 4 Mei 2024.
- Harvard. Risk of Iron Deficiency in Children. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/decision_guide/risk-of-iron-deficiency-in-children pada 4 Mei 2024.
- Kemenkes. Anemia Defisiensi Besi Pada Anak. Diakses dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/182/anemia-defisiensi-besi-pada-anak pada 4 Mei 2024.
- Healthline. What Is Iron-Deficiency Anemia?. Diakses dari https://www.healthline.com/health/iron-deficiency-anemia pada 4 Mei 2024.
- IDAI. Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak pada 4 Mei 2024.
- IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi pada 4 Mei 2024.
- IDAI. Anemia Kekurangan Zat Besi. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-kekurangan-zat-besi pada 4 Mei 2024.
- Aksu T, Ünal Ş. Iron Deficiency Anemia in Infancy, Childhood, and Adolescence. Turk Arch Pediatr. 2023 Jul;58(4):358-362. doi: 10.5152/TurkArchPediatr.2023.23049. PMID: 37357449; PMCID: PMC10440944.
- Piskin E, Cianciosi D, Gulec S, Tomas M, Capanoglu E. Iron Absorption: Factors, Limitations, and Improvement Methods. ACS Omega. 2022 Jun 10;7(24):20441-20456. doi: 10.1021/acsomega.2c01833. PMID: 35755397; PMCID: PMC9219084.
- IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi pada 4 Mei 2024.
- Cleveland Clinic. 13 Symptoms of Low Iron in Kids. Diakses dari https://health.clevelandclinic.org/what-causes-iron-deficiency-in-your-child-and-how-to-spot-it pada 4 Mei 2024.