Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Ciri-ciri Anak Aktif yang Perlu Diketahui

Ciri_ciri Anak Aktif yang Perlu Diketahui

Pernahkah melihat anak-anak yang selalu berlarian kesana-kemari seolah tidak kenal lelah? Atau mungkin justru Si Kecil yang selalu tidak pernah diam dan ingin terus bermain.

Hal itu mungkin membuat bertanya-tanya ya, Bu. Apakah Si Kecil yang terlihat lebih aktif dari anak lain adalah hal yang wajar? Ataukah ada sesuatu yang perlu diwaspadai?

Sebenarnya, apa sajakah ciri-ciri anak aktif? Lalu, bagaimana dengan anak yang kurang aktif dan terlalu aktif?

Mengenal Ciri-ciri Anak Aktif

Anak aktif adalah sesuatu yang wajar dan bukan berarti bermasalah. Hal itu hanya menjadi cara Si Kecil dalam berinteraksi, mengeksplorasi, dan belajar. Karena beberapa anak memang dapat lebih aktif dibandingkan anak lainnya.1

Bahkan, aktif secara fisik setiap hari penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, dari usia bayi hingga pra-sekolah. Sehingga, bagi anak-anak, aktivitas dengan intensitas apa pun sangat dianjurkan, meski hanya aktivitas ringan.2

Ada beberapa ciri-ciri anak aktif yang bisa diperhatikan, di antaranya:

  • Punya rasa ingin tahu yang tinggi

    Bagi sebagian anak, segala sesuatu tampak seperti hal baru yang menarik dan karena rasa ingin tahunya yang tinggi, anak ingin mencoba memahami segala sesuatu di sekitarnya.
     Rasa ingin tahu ini juga sesuai untuk ciri anak aktif usia 2 tahun yang masih senang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Berbagai stimulasi mendorong anak menjadi lebih aktif.3

  • Menyukai tempat yang membebaskan untuk bergerak

    Anak aktif senang mengeksplorasi tempat-tempat baru. Ia akan mencoba merangkak, berlari, dan memanjat di tempat yang memungkinkan untuk melakukannya.4
    Anak di usia dini dan balita umumnya juga belum memiliki kemampuan pengendalian diri, sehingga saat menyukai satu hal, ia akan melakukannya berulang kali sebelum akhirnya merasa bosan.5

  • Terus bergerak sampai benar-benar lelah

    Anak aktif akan terus bergerak dan berlarian selama belum merasakan lelah. Tetapi saat lelah, mereka tetap akan beristirahat.6

  • Perhatiannya mudah teralihkan

    Anak yang lebih aktif seolah punya banyak energi karena perhatiannya yang mudah teralihkan dan berpindah dari satu hal ke hal lain dengan cepat.⁠7

Waspadai Anak Terlalu Aktif dan Kurang Aktif

Ketika anak aktif masih menjadi sesuatu yang wajar, berbeda halnya jika anak menjadi terlalu aktif atau bahkan menjadi kurang aktif. Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat anak terlalu aktif karena kemungkinan Si Kecil mengalami kondisi hiperaktif.

Hiperaktif merupakan kondisi anak sulit untuk diam, bergerak sangat aktif, dan cenderung sulit dikendalikan.8

Waspadai tanda-tanda anak hiperaktif dan perbedaannya dengan anak aktif berikut ini:9

  • Sulit fokus

    Anak hiperaktif meski banyak bergerak dan melakukan banyak hal, lebih sulit untuk fokus pada salah satu hal. Akibatnya, anak hiperaktif akan kesulitan untuk berkonsentrasi menyelesaikan sesuatu. Sementara, anak aktif masih bisa fokus meskipun juga mudah teralihkan jika ada sesuatu yang lebih menarik.

  • Sulit diajak berkomunikasi

    Anak hiperaktif juga lebih banyak berbicara dan tak jarang memotong pembicaraan orang lain. Ini berbeda dengan anak aktif yang masih lebih mudah diajak berbicara dan memahami kata yang disampaikan.

  • Sulit menjaga emosi

    Anak hiperaktif umumnya lebih sensitif dan perasa, serta sulit menjaga emosi sehingga terkadang mudah menangis ataupun marah. Sementara anak aktif masih dapat mengendalikan perasaannya dan tidak cengeng.

  • Sulit bersosialisasi dan berinteraksi

    Anak hiperaktif tak jarang sulit berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Hal ini membuatnya sering tidak punya teman sebaya. Berbeda dengan anak aktif yang masih bisa bekerja sama dengan orang lain.

  • Tidak mengenal lelah

    Anak hiperaktif seringkali tampak seperti tidak kenal lelah. Hal ini membuat mereka terus bergerak walaupun tubuhnya sudah kelelahan. Sedangkan anak aktif, ketika lelah akan tetap mengistirahatkan tubuhnya.

Selain anak yang terlalu aktif, menjadi kurang aktif dan jarang bergerak juga tidak baik untuk anak-anak.

Anak usia 1-2 tahun disarankan untuk aktif bergerak sedikitnya selama 180 menit atau 3 jam per hari. Bisa dengan hanya melakukan aktivitas ringan maupun berat.10

Karenanya, orangtua perlu mendorong Si Kecil untuk aktif bergerak. Bisa dengan memilih aktivitas yang menyenangkan dan tidak membosankan, serta memberi kesempatan anak untuk aktif sebanyak mungkin.11

Selain itu, untuk mendukung anak tetap aktif, pastikan Si Kecil mendapatkan cukup asupan energi dan kebutuhan gizinya terpenuhi dari makanan dan minuman setiap hari.

Bila perlu, berikan juga asupan tambahan berupa susu pertumbuhan, seperti susu Nestlé BATITA. Nestlé BATITA untuk Si Kecil berusia 1-3 tahun ini tinggi Zat Besi, Vitamin & Mineral, serta Omega 3 & 6. Kandungan ini membantu mendukung Anak Tangguh, Anak Tanggap, Anak Aktif. Selain kandungan nutrisinya yang seimbang Nestlé BATITA juga punya harga ekonomis dan varian rasa Vanila dan Madu yang disukai si Kecil.

Dengan kandungan tinggi zat besi, diperkaya vitamin dan mineral penting, serta omega 3 & 6 yang baik untuk bantu tumbuh kembang Si Kecil menjadi anak tangguh, tanggap, dan aktif.

Kenali ciri-ciri anak aktif pada Si Kecil, waspada tanda-tanda hiperaktif maupun kurang aktif, dan penuhi kebutuhan gizinya agar anak tumbuh dan berkembang optimal.

 

Sumber:

  1. Zero To Three. Parenting Strategies for an Active Child. Diakses dari https://www.zerotothree.org/resource/parenting-strategies-for-an-active-child/ pada 27 April 2024
  2. NHS. Physical activity guidelines for children (under 5 years). Diakses dari https://www.nhs.uk/live-well/exercise/physical-activity-guidelines-children-under-five-years/ pada 27 April 2024
  3. Parents. What You Need to Know About High-Energy Kids. Diakses dari https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/behavioral/your-high-energy-toddler-explained/ pada 27 April 2024
  4. Zero To Three. Parenting Strategies for an Active Child. Diakses dari https://www.zerotothree.org/resource/parenting-strategies-for-an-active-child/ pada 27 April 2024
  5. Parents. What You Need to Know About High-Energy Kids. Diakses dari https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/behavioral/your-high-energy-toddler-explained/ pada 27 April 2024
  6. Zero To Three. Parenting Strategies for an Active Child. Diakses dari https://www.zerotothree.org/resource/parenting-strategies-for-an-active-child/ pada 27 April 2024
  7. Parents. What You Need to Know About High-Energy Kids. Diakses dari https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/behavioral/your-high-energy-toddler-explained/ pada 27 April 2024
  8. Siloam Hospitals. Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif. Diakses dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-anak-hiperaktif pada 27 April 2024
  9. Hermina Hospitals. Kenali 5 Perbedaan Anak Aktif dan Anak Hiperaktif. Diakses dari https://www.herminahospitals.com/id/articles/kenali-5-perbedaan-anak-aktif-dan-anak-hiperaktif.html pada 27 April 2024
  10. NHS. Physical activity guidelines for children (under 5 years). Diakses dari https://www.nhs.uk/live-well/exercise/physical-activity-guidelines-children-under-five-years/ pada 27 April 2024
  11. Kids Health. Motivating Kids to Be Active. Diakses dari https://kidshealth.org/en/parents/active-kids.html pada 27 April 2024