Sort by
Sort by

Peran Orang Tua dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak

Peran Orang Tua Memberikan Motivasi Belajar Anak

Orang tua adalah guru pertama bagi anak, karena orang tualah yang pertama kali mendidik atau menanamkan pendidikan dasar kepada anak-anaknya. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar, oleh karena itu hendaknya orang tua senantiasa memotivasi anak agar lebih giat dalam belajar dan juga berprestasi. Motivasi belajar dari orang tua merupakan salah satu bentuk nyata pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya

Namun sayangnya, kebanyakan para orang tua menyerahkan pendidikan si kecil sepenuhnya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak. Orang tua harus bekerja sama dengan sekolah bagaimana memahami kurikulum dan memberikan pengajaran saat mendampingi anak.

Orang tua juga harus menemani atau mendampingi si kecil saat belajar. Saat mendampingi si kecil belajar, orang tua harus siap memberikan pertolongan dengan membantu kesulitan yang dihadapi anak, mengatasi masalah belajar, memberi dukungan kepada anak dan menjadi teladan bagi anak-anak.

Orang tua juga sebaiknya melakukan komunikasi dengan anak sebagai bentuk perhatian kepada si kecil. Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak dapat berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Misalnya pada saat anak pulang sekolah hendaknya orang tua menanyakan apa  saja yang dilakukan di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan, si kecil memiliki masalah dengan teman atau pun guru, atau masalah sosial ketika di sekolah. Dengan seringnya orang tua menanyakan kepada anak tentang kegiatannya di sekolah dapat membangkitkan motivasi belajar si kecil, karena ia merasa mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tuanya.

Tak hanya itu, perlu Ibu ingat sebaiknya orang tua tak hanya menekankan motivasi belajar untuk meraih prestasi dalam bidang akademik semata. Peran orang tua dalam membangkitkan motivasi belajar anak sangat perlu dilakukan mulai dari yang akedemik maupun non akademik. Jadi jangan hanya mengukur kepintaran anak dari ranking saja. Tapi, lihatlah bagaimana ia bersosialisasi dengan orang dan lingkungan sekitar, bagaimana ia mengembangkan ide dan kreativitasnya, gerak tubuhnya, dan lain-lain. Motivasi belajar dari orang tua lah yang membuat si kecil menjadi lebih percaya diri untuk berprestasi.