Sort by
Sort by

Manfaat Energi Biogas di Indonesia

Pemanfaatannya di Indonesia
Biogas

Penduduk di bumi yang kian bertambah tiap harinya tentunya mendorong ragam kebutuhan baru yang membutuhkan sumber daya. Berangkat dari kebutuhan yang terus meningkat dan keterbatasan sumber daya tiap harinya, tercetus sebuah inisiasi terhadap pemanfaatan energi terbarukan.

Sampah dan kotoran hewan merupakan dua hal yang ternyata bisa dimanfaatkan sebagai energi untuk memanfaatkan penggunaan energi di Indonesia. Hal inilah yang dikenal sebagai biogas. Lebih lanjut, simak penjelasan tentang definisi biogas dan pemanfaatannya di Indonesia berikut ini!

Pengertian Energi Biogas
Energi biogas pada dasarnya adalah sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan gas LNG. Energi yang satu ini berasal dari berbagai macam limbah organik, kotoran hewan, juga kotoran manusia.

Dari ragam limbah tersebut, dihasilkan bakteri metanogenik anaerobik yang memproduksi gas metan. Dengan kandungan gas metan yang terbakar sempurna inilah kemudian energi biogas disimpulkan bahwa punya kegunaan sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat, serta bisa mengurangi ketergantungan manusia akan gas LNG yang dari sumber daya yang tidak bisa diperbaharui menjadi penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui.

Oleh karena, energi biogas Indonesia kemudian menjadi salah satu opsi sumber energi alternatif yang diupayakan demi pemenuhan kebutuhan energi sehari-hari. Pasalnya, selain dapat digunakan untuk kebutuhan bahan bakar, biogas juga dapat menghasilkan listrik yang tentunya akan sangat berguna untuk menyokong kehidupan masyarakat Indonesia setiap harinya.

Pemanfaatan Energi Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari
Di luar pemanfaatan energi biogas yang dinilai kurang maksimal, secara lebih lengkap, sebenarnya banyak kegunaan dari energi biogas Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, misalnya:

  1. Pengganti Gas LNG
    Energi biogas ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar pengganti LNG yang bisa digunakan di rumah-rumah untuk menyalakan kompor dengan biaya yang lebih terjangkau. Memang, pada awalnya energi biogas lebih lekat dengan kegunaannya sebagai pemenuhan pengganti gas dalam kebutuhan rumah tangga.
  2. Penghasil Pupuk Organik
    Lebih dari pemenuhan kedua bahan bakar rumah tangga dan kendaraan tersebut, biogas juga dapat digunakan sebagai pupuk organik yang dapat diharapkan dapat dikembangkan sendiri oleh para peternak lokal sebab salah satu asal muasal dari energi biogas ini sendiri adalah kotoran hewan.
  3. Pembangkit Listrik
    Kebutuhan paling krusial di tengah masyarakat kini adalah energi listrik. Di tengah gencarnya pemerintah Indonesia yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju, ketersediaan listrik mau tidak mau menjadi indikator kebutuhan yang krusial demi mencapai tujuan tersebut. Pemanfaatan energi biogas ini bisa menjadi salah satu pendukung perwujudan akses energi listrik yang dibutuhkan masyarakat dengan biaya yang lebih terjangkau.
  4. Pemanfaatan Sampah Lingkungan
    Terakhir, energi biogas yang didasari oleh pengelolaan limbah yang di dalamnya termasuk limbah ternak, terbukti dapat menurunkan tingkat emisi gas karbon yang diproduksi di Indonesia. Dengan demikian, kita dapat mengantisipasi pelepasan gas CH4 (gas metana) ke atmosfer yang berbahaya bagi bumi. Selain punya manfaat langsung yang dapat digunakan sehari-hari, pemanfaatan sampah lingkungan dari energi biogas juga memungkinkan terwujudnya lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.

Upaya Nestlé untuk Menjaga Keberlanjutan Lingkungan
Melihat kenyataan akan krisis dan keberadaan energi alternatif yang potensial ini, Nestlé kemudian membuat Program Inisiatif BIRU sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Bekerja sama dengan ragam mitra dan pemangku kepentingan, Nestlé turut andil dalam program bantuan yang membantu para peternak lokal untuk mengubah limbah kotoran sapi perah menjadi sumber energi.

Program BIRU ini pertama kali dijalankan pada tahun 2010 di Jawa Timur, yang merupakan sentra pemasok susu segar bagi pabrik Nestlé di Kejayan. Hingga saat ini, ribuan peternak sapi perah telah mendapatkan bimbingan dan bantuan finansial untuk membangun unit biogas di rumah mereka, dan lebih dari 8.400 unit biogas telah dibangun.

Dampak dari inisiatif ini adalah pemanfaatan biogas yang kian menjamur. Selain membantu keluarga peternak sapi dalam menghemat dengan berkurangnya penggunaan kayu bakar, minyak tanah, dan gas, penggunaan biogas juga mendukung kehidupan yang lebih sehat karena tidak menimbulkan asap yang berbahaya bagi pernapasan, serta sisa proses dari biogas (slurry) juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos di lingkungan sekitar; yang nantinya bisa digunakan kembali sebagai pakan hijauan bagi ternak sapi perah.