Sort by
Sort by

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Seputar Climate Change

dampak buruk climate change
Topik perubahan iklim atau climate change saat ini tengah ramai diperbincangkan. Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.

Akibat dari gas yang dihasilkan tersebut, muncul radiasi sinar matahari yang tertahan di lapisan atmosfer. Kondisi ini juga sering dikenal dengan istilah efek rumah kaca yang salah satunya memicu temperatur bumi jadi lebih meningkat (biasa disebut dengan pemanasan global).

Apa Dampak Climate Change dari Efek Rumah Kaca Bagi Bumi?

  1. Beberapa gas rumah kaca (seperti CFC, CH, CO¬, PFC, dan HFC) yang berasal dari emisi dan polusi dari kegiatan produksi, pergudangan, transportasi, pertanian, maupun kegiatan sehari-hari justru menghindari pelepasan energi matahari ke ruang angkasa. Dampaknya untuk bumi membuat energi matahari kembali ke permukaan bumi dalam bentuk panas. Kondisi ini membuat temperatur yang ada di permukaan bumi meningkat. Kondisi inilah yang dinamakan sebagai efek rumah kaca.
  2. Kebiasaan menggunakan bahan bakar fosil saat melakukan kegiatan industri dengan menggunakan batu bara maupun transportasi pribadi atau umum yang berbahan bakar minyak (BBM) akan membuat jumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi menjadi meningkat. Bahayanya tentu bakal membuat efek rumah kaca menjadi bertambah lebih banyak. Dengan begini, temperatur suhu bumi menjadi meningkat yang terjadi secara global, sehingga memicu terjadinya climate change.

5 Tips yang Bisa Dilakukan untuk Bantu Kurangi Climate Change dari Gas Rumah Kaca

Untuk bisa mengurangi climate change dari efek rumah kaca bukan hanya industri atau perusahaan saja yang perlu berperan. Namun, setiap keluarga dan anggotanya pun bisa ikut turut membantu mencegah kondisi ini semakin memburuk melalui aktivitas sehari-hari.

Bagaimana caranya? Mari simak hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek gas rumah kaca!

Ganti Bola Lampu di Rumah dengan LED

Cara mengurangi gas rumah kaca selanjutnya adalah dengan mengganti lampu yang paling sering dinyalakan di rumah dengan menggunakan bola lampu yang jenisnya hemat energi seperti LED.

Efisien Menggunakan Pendingin Ruangan (AC)

Saat tiba di rumah, hindari langsung menyalakan pendingin ruangan (AC). Jika cuaca sedang tidak terlalu panas, ada baiknya jika Anda memanfaatkan udara alami dari luar dengan membuka jendela selebar mungkin. Tujuannya agar Anda dan keluarga bisa menikmati udara yang berasal dari luar ruangan yang lebih segar.

Memilih Menggunakan Kendaraan Umum

Tidak ada salahnya mulai sekarang Anda dan keluarga lebih memilih menggunakan transportasi umum untuk bepergian dibandingkan kendaraan pribadi di rumah. Jika jarak kantor tidak terlalu jauh dari rumah, cobalah untuk mengendarai sepeda untuk menuju tempat kerja Anda.

Terapkan Kebiasaan 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle

Mengurangi climate change akibat dari efek rumah kaca yang pertama bisa dilakukan dengan memulai hidup bijak dalam menggunakan barang. Mudah saja, Anda bisa mengurangi pemakaian kertas dengan lebih memilih untuk mengirimkan atau membaca file secara online.

Selain itu, coba kurangi memakai kantong plastik saat berbelanja dan lebih memilih memakai tas kain untuk membawa barang belanjaan. Tak hanya itu, Anda bisa memulai mengganti tisu dengan sapu tangan.

Memulai kebiasaan memilah sampah sampah pun juga bisa mengurangi dampak bagi climate change. Usahakan untuk mengolah sampah jenis organik menjadi kompos dan buat lubang biopori di rumah serta mengolah sampah non-organik menjadi sebuah benda lain yang lebih berguna.

Menghemat Pemakaian Air

Langkah yang bisa dilakukan cukup mudah. Misalnya, saat sedang menggosok gigi atau bercukur jangan biarkan air keran tetap menyala. Menghemat air dengan menggunakannya kembali, misalnya memanfaatkan air bekas bilasan baju untuk membersihkan kendaraan Anda. Perlu juga secara berkala melakukan pengecekan pipa-pipa air di rumah dan bila ada kerusakan atau kebocoran segera perbaiki.

Komitmen Nestlé Terhadap Climate Change

Sejak 2012 Nestlé Indonesia juga melakukan langkah untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca seperti menggunakan 100% biomassa (palet kayu, ampas kopi, dan cangkang sawit) untuk mesin boiler utama penghasil steam di Pabrik Panjang, Lampung.

Nestlé juga senantiasa memberi dukungan terhadap praktik-praktik pertanian berkelanjutan di sepanjang rantai pasoknya. Salah satunya diwujudkan dari kerjasama dengan Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI) untuk melakukan pengembangan bibit kopi yang memiliki daya tahan lebih kuat terhadap climate change, menambah cadangan air baku untuk musim kering, membuat sumur resapan untuk penyerapan air hujan, dan menyelenggarakan kegiatan edukasi sekolah lapang untuk memberikan wawasan bagaimana cara membasmi hama.

Nestlé Indonesia pun juga turut aktif melakukan berbagai kegiatan inisiatif bersama WWF (Worldwide Fund for Nature) Indonesia yang berhubungan dengan konservasi flora, fauna dan air di Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah program penanaman pohon bersama di Kawasan Lampung Barat, yang telah dilaksanakan sejak Desember 2013.

Masih banyak kegiatan komitmen Nestlé Indonesia untuk membantu mengurangi climate change dan kami masih terus berkomitmen untuk menggunakan pendekatan keberlanjutan dalam kegiatan operasional kami. Semoga kegiatan-kegiatan yang dilakukan bisa terus berlanjut dan bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi lingkungan.