Sort by
Sort by

Mengenal Peran Susu untuk Anemia Defisiensi Besi

Mengenal Peran Susu untuk Anemia Defisiensi Besi
Zat besi termasuk salah satu mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama untuk tumbuh kembang si Kecil. Kekurangan zat besi tidak hanya akan mengganggu perkembangan anak, namun juga berisiko menyebabkan si Kecil mengalami anemia defisiensi besi.

Itulah mengapa, orang tua perlu memastikan kebutuhan zat besi anak terpenuhi. Caranya, dengan memberikan asupan kaya akan mineral zat besi, seperti susu fortifikasi.

Bagaimana peran susu untuk anemia akibat kekurangan zat besi atau defisiensi besi? Berikut ulasannya!

Apa Itu Anemia Defisiensi Besi?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang peran susu untuk anemia, tidak ada salahnya jika terlebih dahulu mencari tahu, apa sih anemia defisiensi besi itu?

Anemia defisiensi besi merupakan tipe anemia yang paling umum, yakni kondisi saat tubuh mengalami kekurangan zat besi sehingga tidak mampu memproduksi cukup hemoglobin pada sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Tidak hanya penting untuk sel darah merah dan mengedarkan oksigen, zat besi juga berperan penting dalam metabolisme otot, memelihara jaringan ikat, membantu pertumbuhan fisik dan perkembangan saraf, membantu fungsi sel, serta memproduksi beberapa jenis hormon dalam tubuh.

Anemia defisiensi besi bisa dialami setiap orang di segala usia, termasuk pada si Kecil. Nah, Bu perlu tahu apa saja gejala kekurangan zat besi pada anak, dimana contohnya adalah sebagai berikut:

  • Warna kulit pucat, hingga terlihat pada bibir bahkan dasar kuku.
  • Anak menjadi mudah merasa lelah.
  • Napas sesak, cepat, dan tidak teratur.
  • Tangan dan kaki terasa dingin.
  • Nafsu makan menurun.
  • Mudah marah.
  • Sering mengalami infeksi.
  • Pertumbuhan melambat.

Bagaimana Peran Susu untuk Anemia?

Untuk mencegah maupun mengatasi anemia defisiensi besi pada anak, maka Ibu harus dapat memastikan si Kecil mendapatkan cukup asupan zat besi setiap hari.

Berapa banyak kebutuhan zat besi harian anak tergantung pada usianya:

  • Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 0.27 miligram (mg) zat besi setiap hari.
  • Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan 11 mg zat besi setiap hari.
  • Batita usia 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi setiap hari.
  • Anak usia 4-8 tahun membutuhkan 10 mg zat besi setiap hari.
  • Anak usia 9-13 tahun membutuhkan 8 mg zat besi setiap hari.
  • Remaja laki-laki usia 14-18 tahun membutuhkan 11 mg zat besi setiap hari.
  • Remaja perempuan usia 14-18 tahun membutuhkan 15 mg zat besi setiap hari dan bisa bertambah saat menstruasi.

Bayi usia 0-6 bulan mendapat cukup zat besi dari cadangan yang tersimpan di tubuh sejak trimester akhir kehamilan serta dari ASI. Namun setelah usia 7 bulan, bayi harus mendapat asupan tambahan zat besi dari MPASI.

Begitu pula dengan anak mulai usia 1 tahun, harus mendapat cukup asupan makanan sumber zat besi seperti daging merah, hati ayam, hati sapi, ikan, bayam, atau brokoli.

Lalu, bagaimana dengan susu sapi? Faktanya, susu sapi yang tidak terfortifikasi  justru sangat rendah kandungan zat besi dan tidak cukup memenuhi kebutuhan tubuh.

Contoh Susu kental manis (SKM) tidak difortifikasi zat besi. Penelitian Diana dengan diet modelling menunjukkan bahwa mengganti konsumsi SKM yang tidak terfortifikasi zat besi dengan susu terfortifikasi zat besi  dapat menurunkan proporsi ketidakcukupan asupan zat besi sebesar 63% pada anak usia 3-4tahun dan 31% pada usia 1-2tahun (Diana, 2023)

Bu bingung mencari merk susu untuk anemia pada si Kecil? Solusinya, pilih susu yang telah difortifikasi atau telah diperkaya dengan zat besi sebagai susu untuk anemia. Ibu dapat memberikan Nestlé BATITA 1+ yang diformulasi khusus untuk anak usia 1–3 tahun.

Nestlé BATITA 1+ diperkaya zat besi dengan kandungan mencapai 30% angka kebutuhan gizi (AKG) harian. Selain itu juga dilengkapi 12 vitamin dan berbagai mineral penting untuk pertumbuhan anak.

Makanan untuk Bantu Penyerapan Zat Besi dan Mencegah Anemia

Selain mengonsumsi makanan sumber zat besi dan merk susu terfortifikasi zat besi untuk mencegah anemia, memastikan anak cukup mendapat asupan zat besi dan terhindar dari anemia defisiensi besi bisa dilakukan dengan memberikan makanan kaya vitamin C.

Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dari makanan oleh saluran cerna. Sehingga zat besi yang diserap tubuh juga akan lebih banyak. Makanan yang merupakan sumber vitamin C contohnya jeruk, stroberi, brokoli, dan paprika.  Kandungan vitamin C biasanya juga dapat ditemukan dalam beberapa produk susu fortifikasi.

Itu tadi bahasan mengenai peran susu untuk anemia. Bu juga bisa memberikan Nestlé BATITA 1+ sebanyak 2 kali sehari untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi si Kecil dan mencegah anemia karena mengandung tinggi zat besi, vitamin & mineral, omega 3 & 6, untuk mendukung anak tangguh, tanggap, dan aktif.

Jangan lupa juga Bu perlu tetap memberi si Kecil asupan makanan bergizi setiap hari agar kebutuhan nutrisi lainnya juga terpenuhi dan ia dapat tumbuh sehat dan optimal.