Sort by
Sort by

Meningkatkan Pemahaman tentang Gizi, Kesehatan dan Keafiatan di Kalangan Murid-Murid Sekolah di Seluruh Dunia

  

 

 

Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat berbasis sekolah merupakan upaya yang strategis dalam peletakan fondasi kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya generasi penerus bangsa Indonesia.

 

 

Melalui sekolah terbuka peluang untuk menjangkau siswa dalam jumlah yang besar dan melalui interaksi guru-siswa-orang tua maka upaya berbasis sekolah berpeluang untuk memberi hasil yang efektif untuk membudayakan gaya hidup sehat. Usia sekolah dasar sendiri merupakan fondasi dari proses pembelajaran di mana siswa sedang mempelajari dan membentuk norma baru termasuk pengenalan dan pembelajaran gaya hidup dan perilaku hidup sehat dan bersih.

Di lain pihak, kondisi kesehatan anak usia sekolah dasar memperlihatkan data yang memprihatinkan. Hasil pemeriksaan oleh Depkes melalui Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 mengungkapkan bahwa tingkat kejadian anemia di kalangan usia sekolah (5-11 tahun) mencapai 24% dan gizi kurang mencapai 21%. Pada usia 5-17 tahun, terungkap bahwa gizi kurang mencapai 18% tetapi pada saat yang sama terdapat 8% anak dengan gizi lebih. Pemeriksaan status gizi oleh Yayasan Kusuma Buana pada 2.345 siswa sekolah dasar di Kepulauan Seribu (2008) menemukan bahwa dari indikator berat badan menurut umur, maka 25,5% gizi kurang, sebanyak 2,9% gizi buruk. Dengan indikator tinggi badan menurut umur terungkap gizi kurang 22,1% dan gizi buruk 7,2%.

Berbagai studi juga memperlihatkan bahwa gaya hidup masyarakat modern telah menyebabkan aktivitas anak usia sekolah dasar juga mulai dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan jajan makanan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang berkurang merupakan fenomena yang semakin luas terjadi di kalangan siswa sekolah dan terbukti dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga oleh Dep. Kesehatan pada tahun 2004 yang menemukan 8% gizi lebih pada anak usia 5-17 tahun. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh maka semua hal ini bisa berakibat pada lahirnya generasi mendatang dengan gaya hidup dan status kesehatan serta gizi yang kurang baik dan berisiko untuk mengalami berbagai masalah kesehatan.

Oleh karena itu, Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Indonesian Nutrition Association dan Humanis Group menyelenggarakan program Nestlé Healthy Kids Indonesia, sebuah program terintegrasi untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan pemahaman gizi dan kebersihan diri dan lingkungan, serta mendorong siswa-siswa sekolah untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Program ini ditargetkan kepada siswa Sekolah Dasar (Kelas 3,4,5) di seluruh Indonesia melalui pelatihan dan pemberian modul lengkap kepada guru-guru sekolah dasar yang dituju. Hingga akhir tahun 2014, implementasi telah dilakukan di 106 sekolah dasar, melibatkan 41.421 siswa dan 2.022 guru. Jumlah tersebut telah mengalami perkembangan pesat dibanding tahun 2010, yaitu 7 sekolah dasar di 3 kota dengan 1.500 siswa. Saat ini, program ini sedang dalam tahapan pembicaraan tingkatan lanjutan dengan Kementrian Pendidikan Nasional agar saling melengkapi dengan program dari Kementrian Pendidikan Nasional tentang Sekolah Sehat.