Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak dari Sisi Motoriknya

Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak dari Sisi Motoriknya

Memantau perkembangan Si Kecil ternyata tidak hanya dilihat dari pertumbuhan fisik, seperti tinggi dan berat badannya saja lho, Bu. Agar dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, perlu juga melihat dari sisi perkembangan keterampilan motoriknya.

Keterampilan motorik adalah kemampuan anak yang berkaitan dengan fisik untuk menggerakkan dan mengkoordinasikan bagian tubuhnya.

Keterampilan motorik penting bagi tumbuh kembang Si Kecil karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari bermain hingga makan dan minum.1

Karenanya, orangtua perlu cara untuk deteksi dini tumbuh kembang anak dari sisi motorik. Cari tahu juga tahapan tumbuh kembang anak yang ideal dan tips mengoptimalkannya!

Memahami Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) pada anak merupakan kegiatan pemeriksaan yang bertujuan menemukan adanya penyimpangan dalam tumbuh kembang Si Kecil sedini mungkin.2

Deteksi dini tumbuh kembang Si Kecil dapat dilakukan melalui pengukuran antropometri, yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas. Serta dengan memantau perkembangan kemampuan gerak atau motorik halus dan kasar, kemampuan bahasa, kemampuan sosial, dan kognitifnya.3

Pemantauan tumbuh kembang balita perlu dilakukan secara rutin. Dianjurkan untuk melakukan pengukuran minimal sebulan sekali.4

Pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan untuk mencegah gangguan lanjut yang sulit ditangani. Semakin lambat gangguan tumbuh kembang anak terdeteksi, maka akan semakin sulit penanganannya.

Pemantauan perkembangan anak dapat dilakukan menggunakan kuesioner pra-skrining perkembangan (KPSP), yakni instrumen pemeriksaan perkembangan yang disusun oleh Kementerian Kesehatan RI dan berisi pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak sesuai kelompok usianya.5

Tahap Perkembangan Motorik Anak yang Ideal

Keterampilan motorik berkaitan dengan kemampuan sistem saraf dalam mengontrol gerak tubuh.Keterampilan motorik ini dibagi menjadi dua, yakni motorik kasar dan motorik halus.

  1. Keterampilan motorik halus

    Adalah kemampuan dalam melakukan gerakan kecil, detail, dan tepat yang dilakukan menggunakan tangan, jari tangan, kaki, atau jari kaki.

    Kendali motorik halus merupakan proses kompleks yang melibatkan kesadaran, koordinasi, kekuatan otot, sensasi di jari tangan atau kaki, serta ketangkasan.

    Keterampilan motorik halus penting bagi Si Kecil untuk melakukan gerakan menggenggam, memasukkan makanan, mengambil benda, dan sebagainya.6

Tahap perkembangan motorik halus dapat dilihat sesuai usianya, sebagai berikut:7

Usia 0-6 bulan

  • Meraih dan menggenggam benda menggunakan kedua tangan.
  • Menggenggam benda menggunakan satu tangan.

Usia 6-12 bulan 

  • Memegang benda menggunakan ibu jari dan telunjuk atau jari lainnya.
  • Memindahkan benda/mainan dari satu tangan ke tangan lainnya.
  • Mengambil dan meletakkan mainan.
  • Memasukkan benda atau makanan ke mulut.

Usia 1-2 tahun 

  • Menyusun mainan menjadi tiga tumpuk.
  • Memutar gagang pintu.
  • Memegang alat makan sendiri.

Usia 2-3 tahun

  • Membalik selembar halaman buku.
  • Memegang alat tulis dengan benar.
  • Memutar dan meremas benda.

Usia 3-4 tahun

  • Menyusun mainan hingga 9 tumpuk
  • Menyalin gambar lingkaran
  • Menggunakan kedua tangan

Usia 4-5 tahun

  • Menggunting pola garis lurus pada kertas
  • Menuliskan nama dan angka
  • Mengenakan pakaian tanpa bantuan

 

  1. Keterampilan motorik kasar

    Adalah kemampuan tubuh melakukan gerakan menggunakan otot-otot besar, seperti otot kaki, lengan, serta tubuh. Keterampilan motorik kasar membutuhkan koordinasi otot rangka, tulang, dan saraf.

    Keterampilan motorik kasar pada anak-anak penting untuk proses bergerak, kemandirian, dan kesehatannya. Kemampuan motorik kasar juga memungkinkan anak untuk melatih kemampuan baru dan menjelajahi lingkungan di sekitarnya.

    Contoh gerakan yang melibatkan keterampilan motorik kasar, misalnya berjalan, berlari, melompat, mengangkat tangan, melempar, menendang, dan sebagainya.8

Tahap perkembangan motorik kasar pada Si Kecil yang dapat dilihat sesuai usianya, yakni:

Usia 0-6 bulan

  • Berguling-guling, membalik tubuh dari telungkup menjadi telentang, dan sebaliknya.
  • Mampu duduk baik dengan maupun tanda bantuan.

Usia 6-12 bulan

  • Merangkak menggunakan perut.
  • Belajar berjalan sambil berpegangan.

Usia 1-2 tahun

  • Mampu duduk, merangkak, dan berjalan.
  • Mulai mencoba untuk berlari.
  • Menaiki dan menuruni tangga.

Usia 2-3 tahun

  • Melompat menggunakan kedua kaki.
  • Berjalan jinjit.
  • Menangkap bola yang dilemparkan menggunakan tangan atau anggota tubuh lain.

Usia 3-4 tahun

  • Berdiri satu kaki selama beberapa detik.
  • Mampu menendang bola ke arah depan.
  • Berjalan lurus mengikuti garis.
  • Berlarian.

Usia 4-5 tahun

  • Mampu berjalan mundur
  • Menangkap bola menggunakan tangan

Tips Mengoptimalkan Perkembangan Motorik Anak

Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat saat usia dini. Perkembangan yang dicapai selama fase awal kehidupan akan menjadi landasan Si Kecil untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan lain di kemudian hari.9

Karenanya, orangtua perlu mencari cara agar dapat mengoptimalkan perkembangan anak, termasuk sisi motoriknya, sejak usia dini. Berikut ini beberapa tips yang bisa Ibu dipraktikkan di rumah:

  1. Bantu anak berlatih

Keterampilan motorik anak bisa dilatih, baik itu motorik halus maupun kasar. Karenanya, bantu Si Kecil dengan mendampingi dan memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada anak untuk melatih motoriknya, misalnya dengan memberi kesempatan Si Kecil berlatih tengkurap atau merangkak secara rutin setiap hari.

  1. Berikan mainan stimulasi

Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan untuk anak. Tak hanya itu, bermain juga menjadi kesempatan Si Kecil untuk belajar, termasuk melatih keterampilan motoriknya.10

Bisa juga dengan memberi anak mainan untuk menstimulasi keterampilan motorik, seperti balok susun dan lilin permainan untuk melatih motorik halus, atau bola dan sepeda roda tiga untuk mendorong motorik kasarnya. Tentunya mainan yang diberikan harus menyesuaikan usia anak dan pastikan aman untuk Si Kecil.

  1. Memastikan kecukupan gizi anak

Selain berlatih dan bermain, mendukung perkembangan kemampuan anak juga dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizinya. Berikan asupan makanan minuman bergizi seimbang setiap hari agar Si Kecil tumbuh optimal.

Bila perlu, berikan asupan susu pertumbuhan yang bergizi lengkap, seperti susu Nestlé BATITA untuk Si Kecil berusia 1-3 tahun. Nestlé BATITA tinggi Zat Besi, Vitamin & Mineral, serta Omega 3 & 6. Kandungan ini membantu mendukung Anak Tangguh, Anak Tanggap, Anak Aktif. Selain kandungan nutrisinya yang seimbang Nestlé BATITA juga punya harga ekonomis dan varian rasa Vanila dan Madu yang disukai si Kecil.

Kecepatan tumbuh kembang setiap anak memang berbeda, ya Bu. Tetapi dengan deteksi dini tumbuh kembang anak, bila terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada Si Kecil akan bisa diketahui lebih awal dan segera ditangani.

 

 

Sumber:

  1. Parents. What To Know About Motor Skills in Children. Diakses dari https://www.parents.com/motor-skills-in-children-8619294 pada 27 April 2024
  2. Puskesmas Purwodiningratan. Pelayanan Deteksi Dini Tumbuh Kembang. Diakses dari https://pkm-purwodiningratan.surakarta.go.id/pelayanan-deteksi-dini-tumbuh-kembang/ pada 27 April 2024
  3. RS Pelni. Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada Anak. Diakses dari https://www.rspelni.co.id/deteksi-dini-tumbuh-kembang-pada-anak/ pada 27 April 2024
  4. FK UGM. 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Tumbuh Kembang Anak. Diakses dari https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/1-000-hari-pertama-kehidupan-dalam-tumbuh-kembang-anak/ pada 27 April 2024
  5. IDAI. Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 2). Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-2 pada 27 April 2024
  6. Cleveland Clinic. Fine Motor Skills. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/25235-fine-motor-skills pada 27 April 2024
  7. Cleveland Clinic. Fine Motor Skills. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/25235-fine-motor-skills pada 27 April 2024
  8. Cleveland Clinic. Gross Motor Skills. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/gross-motor-skills pada 27 April 2024
  9. MacDonald, M., & McIntyre, L. L. (2019). The relationship of age, early motor skills and observable child behaviors in young children with developmental delays. Research in developmental disabilities, 93, 103445. https://doi.org/10.1016/j.ridd.2019.103445
  10. Sutapa, P., Pratama, K. W., Rosly, M. M., Ali, S. K. S., & Karakauki, M. (2021). Improving Motor Skills in Early Childhood through Goal-Oriented Play Activity. Children (Basel, Switzerland), 8(11), 994. https://doi.org/10.3390/children8110994