Sort by
Sort by

Manfaat Paperstraw dan Penggunaan Paper Straw di Kehidupan Sehari-hari

Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini!
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan paper straw
Dewasa ini, penggunaan plastik dari berbagai macam bentuk seperti sedotan menjadi tantangan bagi keberlanjutan lingkungan hidup. Bahan plastik yang sulit terurai menjadikan limbah plastik begitu banyak, apalagi jika di kehidupan bermasyarakat, masih banyak individu atau kelompok yang membuang sampah sembarangan.

Keadaan ini tentu saja memberikan tantangan tersendiri bagi masa depan lingkungan hidup. Dari segala upaya yang telah dikerahkan untuk mengurangi limbah plastik, sedotan kertas atau paper straw menjadi salah satu alternatif untuk mencegah hal tersebut.

Manfaat Paper Straw dan Cara Menikmatinya

Paper Straw atau sedotan kertas adalah jenis sedotan dari kertas yang digulung sedemikian rupa hingga menjadi padat dan kokoh. Menariknya, meskipun bahan dasarnya kertas, sedotan jenis ini tidak mudah hancur ketika digunakan untuk berbagai jenis minuman. Keunggulan lain dari paper straw atau sedotan kertas adalah sifatnya yang dapat didaur ulang bersama sampah kertas lainnya. Tren awal kemunculan sedotan plastik adalah upaya alternatif dari sedotan plastik yang limbahnya membahayakan dan juga bahan dasar plastik yang lebih sulit terurai jika terbengkalai atau dibuang secara sembarangan.

Sedotan ini pun bersifat single-use, sama seperti produk lain yang berbahan plastik. Menggunakan sedotan ini memang lebih banyak berkontribusi untuk lingkungan hidup yang lebih baik. Akan tetapi, sedotan kertas terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang. Namun, tetap perlu diperhatikan sampah dari sedotan ini yang telah digunakan agar tetap menjaga stabilitas lingkungan hidup kita. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemilah sampah dan jangan digabungkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang dengan optimal bersama dengan sampah kertas lainnya.

Upaya Nestlé dalam Penggunaan Paper Straw

Kampanye utama penggunaan paper straw adalah untuk mereduksi penggunaan sedotan plastik single-use (sekali pakai) yang sangat membahayakan bagi lingkungan hidup dan satwa alam. Untuk itu, Nestlé menginovasi sebuah gerakan dengan berupaya menggunakan kemasan karton berlogo FSC (Forest Stewardship Council). Artinya, kemasan tersebut dibuat dari bahan baku yang bersumber dari hutan yang dijalankan secara bertanggung jawab. Di Tahun 2019, Nestlé Indonesia juga menjadi perusahaan pertama yang menerapkan sedotan kertas untuk minuman kemasan NESCAFÉ Ready-to-Drink di Indonesia. Kini, seluruh produk siap konsumsi Nestlé (MILO, DANCOW, dan NESCAFÉ) sudah 100% menggunakan sedotan kertas.

Penggunaan sedotan plastik yang dibuang dengan sembarangan dan tidak didaur ulang dapat mencemari lingkungan, termasuk juga mencemari laut. Untuk itu, Nestlé juga bergabung dalam Proyek STOP (Stop Ocean Plastics), yang merupakan sebuah inisiatif dengan tujuan menghindari pencemaran plastik ke laut dengan menjalin mitra dengan pemerintahan dan kota-kota yang ada di Asia Tenggara pada tahun 2017 di Indonesia.

Project STOP merupakan organisasi yang fokus pada upaya pengelolaan limbah agar tidak mencemari lautan. Rangkaian kegiatan yang telah dilakukan berjalan selama 3 tahun dan meliputi pengembangan sistem pembuangan serta pembuatan fasilitas pengelolaan sampah (material recovery facility). Adapun wilayah yang menjadi target dari program ini, yakni 26 desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Lekok dan Kecamatan Nguling di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Ditambah lagi, Nestlé Indonesia bersama dengan Coca-Cola, Indofood, Unilever, Danone, serta Tetra Pak telah mendirikan PRAISE (Asosiasi Pengemasan dan Daur Ulang untuk Lingkungan Indonesia yang Berkelanjutan), untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah kemasan secara holistik dan berkelanjutan.

Penggunaan paper straw atau sedotan plastik tidak hanya berdampak bagi lingkungan hidup, tapi juga berdampak pada kemajuan ekonomi. Menggunakan sedotan berjenis kertas, berarti telah membantu untuk memajukan negara Indonesia dari dua sektor, yaitu ekonomi dan lingkungan hidup. Dua hal yang perlu dilaksanakan oleh segenap rakyat Indonesia untuk mencapai perubahan yang signifikan.