Sort by
Sort by

Pahami Angka Kecukupan Gizi Anak

Yuk ketahui cara tepatnya!
angka kecukupan gizi

Ketika membeli makanan atau minuman kemasan di minimarket atau supermarket apakah kalian suka membaca tabel Informasi Nilai Gizi (ING) yang terdapat pada label pangan pada bagian belakang kemasan produk? Apakah kalian tahu bahwa pada tabel tersebut terdapat Angka Kecukupan Gizi, yang penting untuk kita pahami.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata zat Gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. AKG pada sebuah produk, AKG dinyatakan dalam bentuk persentase (%) yang menjelaskan berapa banyak per kemasan produk makanan atau minuman tersebut menyumbang terhadap asupan gizi harian yang dibutuhkan.

Dengan membaca label pangan khususnya AKG perlu dilakukan karena Anda bisa memperoleh informasi lengkap terkait apa saja dan berapa jumlah zat gizi yang terkandung dalam produk tersebut. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui apakah jumlahnya sudah bisa memenuhi kebutuhan gizi harian anak Anda. Sebagai contoh pada label pangan tertulis takaran saji 3 sendok makan dan 8% Lemak Jenuh. Ini berarti dengan mengkonsumsi 3 sendok makan produk ini, telah memenuhi kebutuhan Lemak Jenuh sebanyak 8% dari kebutuhan harian kita.

Di Indonesia, kebiasaan untuk memahami AKG belum dilakukan oleh banyak orang. Padahal dengan mengetahui jumlah kontribusi suatu makanan atau minuman terhadap kebutuhan gizi harian, dapat menghindarkan kita dari risiko malnutrisi maupun penyakit khususnya yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak akurat dari makanan dan minuman kita sehari-hari.

Informasi lainnya yang bisa ditemukan pada label pangan adalah klaim zat gizi, yang menjadi salah satu cara para produsen makanan dan minuman untuk mengkomunikasikan kandungan zat gizi pada produknya seperti tanpa penambahan sukrosa, rendah lemak, sumber protein, tinggi kalsium, atau tinggi serat.

Selain itu, terdapat juga beberapa istilah yang perlu Anda ketahui agar lebih memahami bagian-bagian dari label pangan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) sebagai berikut:

  1. Energi total: merupakan jumlah energi yang berasal dari lemak total, protein, dan karbohidrat.
  2. Lemak total: menggambarkan kandungan semua asam lemak dalam produk pangan olahan dan dinyatakan sebagai trigliserida.
  3. Lemak jenuh: merupakan jumlah keseluruhan asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap.
  4. Protein: menggambarkan kandungan semua asam amino dalam produk pangan olahan.
  5. Karbohidrat total: meliputi gula, pati, serat pangan, dan komponen karbohidrat lain.
  6. Gula: merupakan jumlah semua monosakarida dan disakarida (seperti glukosa, fruktosa, laktosa, dan sukrosa) yang terdapat dalam Pangan Olahan.
  7. Garam: jumlah garam (natrium) dicantumkan sebagai natrium total.
  8. Takaran saji: merupakan informasi pertama yang tercantum dalam tabel informasi nilai gizi.
  9. Jumlah sajian per kemasan: menunjukkan jumlah takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan produk pangan olahan.
  10. Jumlah per sajian: uraian tentang zat gizi yang dicantumkan dalam informasi nilai gizi yang merupakan kandungan masing-masing zat gizi per sajian kemasan.

Perlu selalu diingat bahwa angka dengan nilai yang tinggi di dalam label pangan belum tentu baik untuk kesehatan, terlebih untuk zat gizi yang perlu dibatasi asupannya seperti gula, garam/natrium, dan lemak. Selain itu, BPOM RI juga menyarankan beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam label makanan dan minuman yang akan dikonsumsi anak sebagai berikut:

Perhatikan Kandungan yang Menjadi Perhatian Anda

Dari berbagai angka yang menjelaskan AKG pada kemasan, Anda bisa menentukan pilihan mengenai makanan yang dibeli. Disarankan untuk membatasi asupan gula, garam/natrium, dan lemak serta kalori per hari pada anak untuk mendapatkan asupan gizi yang seimbang.

Perhatikan Label Pangan dengan Teliti

Pada satu label pangan terdapat informasi kandungannya di tabel ING adalah 100 kalori dan 5 gram gula dengan keterangan takaran penyajian tertulis "tiga sajian". Hal ini berarti jika anak maupun seseorang mengkonsumsi seluruh isi produk tersebut dalam satu waktu, maka akan memperoleh tiga kali jumlah zat gizi yang tertera pada tabel ING. Selalu perhatikan jumlah zat gizi dalam satu kali penyajian maupun keseluruhan kemasan, dan ingat untuk mengkonsumsi makanan atau minuman sesuai saran penyajian.

Nama Komposisi Produk Menggunakan Istilah yang Tidak Umum

Penulisan komposisi menggunakan istilah nama lainnya seperti gula yang dituliskan dengan nama "sirup agave", "sirup jagung", atau "sirup jagung fruktosa tinggi". Begitu pun dengan garam yang terkadang ditulis dengan nama "sodium nitrite", "monosodium glutamat (MSG)" atau "sodium benzoat".

Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan pada suatu label pangan adalah seperti:

  1. Tanggal kedaluwarsa produk tersebut
  2. Berat bersih atau isi bersih
  3. Nomor pendaftaran yang berasal dari BPOM RI, yang berupa 12 digit angka yaitu kode BPOM RI MD untuk pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri dan kode BPOM RI ML untuk pangan olahan yang diproduksi di luar negeri. Selain itu, untuk produk pangan industri rumah tangga, izin pendaftaran diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten untuk mendapatkan kode P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
  4. Nama dan alamat produsen produsen atau distributor produk pangan olahan
Semoga pemaparan mengenai AKG, tabel ING, serta label pangan olahan dapat membantu Anda dalam memberikan asupan gizi berkualitas dan sesuai kebutuhan untuk anak juga keluarga.