Sort by
Sort by

Ciri-ciri Anak Kurang Zat Besi dan Kebutuhan Per Harinya

Ciri-ciri Anak Kurang Zat Besi dan Kebutuhan Per Harinya

Zat besi adalah salah satu mineral penting bagi tumbuh kembang si Kecil. Kekurangan zat besi pada anak bisa memngaruhi kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak.  

Kekurangan zat besi dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Dampak anemia defisiensi zat besi pada anak di bawah 2 tahun menyebabkan anak lambat dalam merespons dan sulit mengendalikan diri.1

Karena itu, sebelum terlambat ketahui ciri anak kurang zat besi. Mari simak berbagai penjelasan tentang pentingnya zat besi untuk anak di bawah ini!  

Ciri Anak Kurang Zat Besi 

Biasanya, ciri anak kurang zat besi tidak langsung nampak, Bu. Gejalanya mungkin berkembang perlahan sehingga tidak menunjukkan tanda khusus. Namun, jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang baru dan kadar zat besi dalam darah si Kecil sangat rendah baru muncul beberapa gejala.

​​​Jika anak kurang zat besi dalam jangka panjang akan membuatnya mengalami anemia defisiensi besi. Cirinya kulit pucat, mudah lelah, detak jantung cepat, nafsu makan menurun, hingga limpa membesar. Bahkan, tidak jarang si Kecil mengembangkan gangguan makan yang disebut pica, yaitu keinginan makan yang bukan makanan seperti tanah, rambut, atau es batu.

​​​Dalam kasus anemia defisiensi besi berat, gejala yang mungkin timbul adalah sesak napas, kaki dan tangan bengkak, sakit kepala, dan juga pingsan.

Kebutuhan Zat Besi Anak per Hari 

Sebagai orang tua, tentunya kita tidak ingin si Kecil mengalami kondisi seperti di atas ya, Bu. Untuk itu, kita perlu memastikan asupan zat besi si Kecil cukup setiap harinya. Kebutuhan zat besi ini sudah ada sejak bayi lahir lho, Bu.

​​​Hanya saja, bayi memiliki cukup cadangan zat besi dari “transfer” zat besi selama trimester kehamilan. Selain itu, zat besi dari Air Susu Ibu (ASI) merupakan jenis yang mudah diserap tubuh si Kecil. Ini membuat kebutuhan zat besi bayi cukup hingga usianya 4-6 bulan.

Setelah usia tersebut, si Kecil membutuhkan tambahan asupan zat besi dari makanan. ​​Berikut adalah panduan kebutuhan zat besi pada berbagai usia: 

  • 7 - 12 bulan 11 miligram
  • 1 - 3 tahun 7 miligram
  • 4 - 8 tahun 10 miligram
  • 9 - 13 tahun 8 miligram
  • 14 - 18 tahun, anak perempuan 15 miligram
  • 14 - 18 tahun, anak laki-laki 11 miligram.

Siapa yang Berisiko Kekurangan Zat Besi? 

Kekurangan zat besi adalah masalah nutrisi paling umum yang terjadi di seluruh dunia, utamanya pada anak-anak di negara berkembang. Meski begitu, belum ada data yang benar-benar jelas berapa jumlah prevalensi anak kurang zat besi di seluruh dunia.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa di seluruh dunia ada 30 persen dari anak berusia 0-4 tahun mengalami anemia defisiensi besi. Sedangkan 48 persen anak usia 5-14 tahun di seluruh dunia mengalami anemia.

Lalu, siapa saja sih yang berisiko besar mengalami defisiensi besi? ​​Semua anak berusia 9-24 bulan berisiko mengalami anemia defisiensi besi. Namun, ada beberapa kondisi bayi yang punya risiko lebih besar, seperti:

  • Bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah berusia 2 bulan atau lebih tua
  • Bayi yang minum susu sapi tanpa terfortifikasi zat besi, sebelum usia setahun
  • Bayi yang minum ASI tapi makanan pendamping ASI nya rendah zat besi setelah usia 6 bulan
  • Bayi yang minum susu formula tanpa fortifikasi zat besi.

Makanan Tinggi Zat Besi untuk Anak 

Seperti yang dijelaskan sekilas di atas, zat besi dapat diperoleh dari makanan. Lalu, apa saja jenis makanan tinggi zat besi yang baik untuk si Kecil? 

  1. Daging tanpa lemak

    Daging sapi mengandung banyak zat besi heme, yang mudah dicerna oleh tubuh. Daging sapi dan jeroannya, khususnya hati mengandung banyak zat besi. 3 ons hati sapi, misalnya, mengandung 5 mg zat besi. 

  2. Sereal yang sudah difortifikasi zat besi

    Sereal dan oatmeal yang diperkaya zat besi adalah cara yang baik untuk memastikan balita mendapatkan zat besi yang cukup. Satu porsi sereal yang diperkaya zat besi biasanya mengandung 50 persen nilai harian zat besi hanya dalam satu porsi. 

  3. Kacang-kacangan

    Kacang kedelai, kacang lima, kacang merah, lentil, serta kacang-kacangan dan kacang-kacangan lainnya mengandung zat besi, serat, serta vitamin dan mineral penting lainnya.

  4. Telur

    Telur merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral penting, termasuk zat besi. ​​100 gram telur ayam kampung memiliki kandungan zat besi sekitar 4,9 mg. Telur bebek maupun telur puyuh juga bisa jadi pilihan lho, Bu! Sekitar 100 gram telur bebek mengandung 5,4 mg zat besi. Sedangkan ​​telur puyuh mengandung 3,5 mg zat besi/100gram.

  5. Kerang dan udang

    Beberapa makanan laut seperti kerang dan udang cukup tinggi zat besi. Per 100 gram kerang mengandung 3 mg zat besi. Selain itu, jenis zat besi dalam kerang dan udang termasuk zat besi heme yang mudah diserap tubuh. Selain zat besi, kerang dan udang juga mengandung asam lemak omega 3 lho, Bu. Hanya aja, Ibu perlu memperhatikan asal kerang yang akan diolah karena ada risiko paparan merkuri yang mungkin terjadi.

  6. Unggas

    Daging unggas seperti ayam, kalkun, bebek, maupun puyuh juga bisa jadi sumber zat besi yang baik lho, Bu. Selain zat besi, daging unggas juga bisa menjadi sumber VItamin B dan mineral seperti selenium.

  7. Ikan

    Ikan juga bisa menjadi sumber zat besi heme yang baik untuk si Kecil, Bu. Terutama pada ikan berlemak. Jenis ikan seperti sarden, salmon, makarel, kembung, dan tuna bisa menjadi pilihan. ​​Tuna kalengan misalnya bukan hanya memasok zat besi tapi juga nutrisi penting lainnya seperti protein dan asam lemak omega-3.

  8. Tahu

    Tahu adalah protein nabati yang juga mengandung zat besi. Setengah cangkir tahu mengandung zat besi sebanyak 3 mg. ​​Hanya saja, zat besi dalam tahu jenis non-heme yang sulit diserap tubuh.  

    Satu tips untuk mempermudah penyerapan zat besi adalah membarenginya dengan konsumsi makanan tinggi vitamin C. Ibu juga bisa memberi si Kecil Nestlé BATITA, yaitu susu pertumbuhan anak dengan varian lengkap untuk anak usia 1+, 3+, dan 5+.  

Nestlé BATITA merupakan susu pertumbuhan untuk anak diatas satu tahun yang dilengkapi dengan kandungan tinggi zat besi, vitamin dan mineral, serta omega 3 & 6 untuk bantu mencukupi nutrisi si Kecil dan mendukung anak tumbuh tangguh, tanggap dan aktif.  

Nah, itu tadi berbagai informasi mengenai ciri anak kurang zat besi dan jenis makanan yang bisa mencegahnya. Semoga informasi tentan zat besi ini membantu ya, Bu!