Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Cara Deteksi Dini Kendala Tumbuh Kembang Anak, Ibu Sudah Tahu?

Cara Deteksi Dini Kendala Tumbuh Kembang Anak_Ibu Sudah Tahu

Masa tumbuh kembang Si Kecil adalah periode yang penuh keajaiban dan tantangan. Setiap Ibu tentu menginginkan yang terbaik untuk Si Kecil, termasuk memastikan mereka tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal. Salah satu langkah kunci untuk mencapai hal ini adalah melalui deteksi dini tumbuh    kembang anak. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentangnya pentingnya deteksi dini, metode yang dapat digunakan, tanda-tanda pertumbuhan normal dan abnormal, serta pentingnya pemeriksaan rutin oleh dokter lewat artikel berikut ini!

Pentingnya Deteksi Dini Kendala Tumbuh Kembang Anak

Deteksi dini tumbuh kembang Si Kecil sangat penting karena dapat membantu mengidentifikasi masalah atau hambatan perkembangan sejak awal1. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, intervensi dini pada anak-anak yang terdeteksi memiliki keterlambatan perkembangan dapat memperbaiki hasil perkembangan jangka panjang2. Dengan melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, kita bisa memberikan intervensi yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan Si Kecil, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.

Metode yang Dapat Digunakan untuk Deteksi Dini

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini tumbuh kembang anak, di antaranya3:

1. Observasi Sehari-hari

Biasanya, Ibu adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan Si Kecil. Maka dari itu, observasi sehari-hari sangatlah penting. Perhatikan bagaimana Si Kecil bergerak, berbicara, bermain, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Catat setiap perubahan yang Anda lihat dan segera konsultasikan dengan dokter jika ada hal yang mengkhawatirkan.

2. Checklist Perkembangan

Banyak organisasi kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyediakan checklist perkembangan yang bisa digunakan oleh orang tua sebagai panduan dalam deteksi dini tumbuh kembang anak. Checklist ini mencakup berbagai aspek perkembangan seperti motorik, bahasa, sosial, dan kognitif. Dengan mengisi checklist ini secara rutin, Anda dapat memantau perkembangan Si Kecil dan mendeteksi dini adanya keterlambatan atau masalah.

3. Screening

Screening tumbuh kembang anak adalah alat yang lebih formal untuk melakukan deteksi dini. Salah satu contoh screening yang sering digunakan adalah Ages and Stages Questionnaires (ASQ), yang telah terbukti efektif dalam menilai perkembangan anak4. Tes ini biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan atau dokter anak yang terlatih.

4. Konseling dan Konsultasi

Bekerjasama dengan profesional, seperti dokter anak atau psikolog perkembangan, sangat penting. Mereka dapat memberikan penilaian yang lebih mendalam dan menawarkan solusi serta intervensi yang tepat jika ditemukan tanda-tanda keterlambatan atau abnormalitas dalam tumbuh kembang Si Kecil.

Tanda-tanda Pertumbuhan Normal dan Abnormal

Memahami tanda-tanda pertumbuhan normal dan abnormal sangatlah penting untuk mendukung deteksi dini kendala tumbuh kembang anak. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

Tanda-Tanda Pertumbuhan Normal5

  • Motorik: Si Kecil mulai mengangkat kepala saat tengkurap pada usia sekitar 3 bulan, duduk tanpa bantuan sekitar 6 bulan, dan berjalan pada usia sekitar 12-18 bulan.
  • Bahasa dan Komunikasi: Mulai mengoceh pada usia 4-6 bulan, mengucapkan kata pertama pada usia sekitar 12 bulan, dan mulai berbicara dalam kalimat sederhana pada usia 2 tahun.
  • Sosial dan Emosional: Mulai tersenyum sebagai respons pada usia sekitar 2 bulan, menunjukkan kecemasan terhadap orang asing pada usia 6-9 bulan, dan bermain bersama teman sebaya pada usia sekitar 3-4 tahun.

Tanda-Tanda Pertumbuhan Abnormal6

  • Motorik: Tidak mengangkat kepala saat tengkurap pada usia 3 bulan, tidak duduk tanpa bantuan pada usia 9 bulan, atau belum berjalan pada usia 18 bulan.
  • Bahasa dan Komunikasi: Tidak mengoceh pada usia 6 bulan, tidak mengucapkan kata pertama pada usia 16 bulan, atau tidak mulai berbicara dalam kalimat sederhana pada usia 2 tahun.
  • Sosial dan Emosional: Tidak menunjukkan senyuman sebagai respons pada usia 2 bulan, tidak menunjukkan kecemasan terhadap orang asing pada usia 9 bulan, atau tidak bermain bersama teman sebaya pada usia 4 tahun.

Peran Penting Pemeriksaan Rutin oleh Dokter

Pemeriksaan rutin oleh dokter anak sangat krusial dalam deteksi dini tumbuh kembang anak. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat secara sistematis mengevaluasi perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan sosial-emosi Si Kecil. Selain itu, dokter juga dapat memberikan vaksinasi yang diperlukan, serta menangani masalah tumbuh kembang anak lainnya yang mungkin tidak terdeteksi oleh orang tua saat di rumah.

Menurut pedoman American Academy of Pediatrics, pemeriksaan berkala yang dianjurkan meliputi kunjungan pada usia 1 minggu, 1 bulan, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18 bulan, 2 tahun, dan setiap tahun setelahnya7. Pada setiap kunjungan ini, dokter akan melakukan penilaian perkembangan menyeluruh untuk memastikan bahwa Si Kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka tumbuh sehat dan berkembang sesuai potensinya. Melalui observasi sehari-hari, penggunaan checklist perkembangan, tes skrining, konseling dan konsultasi dengan profesional kesehatan, serta pemeriksaan rutin oleh dokter, kita dapat mengidentifikasi masalah perkembangan sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat waktu. Dengan demikian, Si Kecil memiliki peluang terbaik untuk mendapatkan masa depan yang gemilang.

Untuk membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi anak, Ibu juga bisa memberikan susu fortifikasi yang mengandung protein dan energi dan telah diperkaya zat besi, seperti susu Nestlé BATITA. Dua gelas Nestlé BATITA 1+ untuk anak usia 1-3 tahun dapat memberikan energi sebesar 300 kkal dan protein 36% AKG. Selain itu, juga memiliki kandungan tinggi zat besi yang baik untuk Si Kecil. Selain itu juga diperkaya berbagai gizi vitamin dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan anak.

 

Sumber:

  1. Amaludin, Roni & Idhayani, Nurul & Usman, & Hermanto, & Permatasari, Sri & Ribani, Wiwin & Ribani, Iin. (2024). Early Detection of Early Childhood Growth and Development. Jurnal Smart Paud. 7. 149-156. 10.36709/jspaud.v7i2.42.
  2. American Academy of Pediatrics. (2020). Early Intervention Program Services for Infants and Toddlers: American Academy of Pediatrics.
  3. Child development - StatPearls - NCBI bookshelf. National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564386/
  4. Squires, J., Twombly, E., Bricker, D., & Potter, L. (2009). Ages & Stages Questionnaires, (ASQ-3): A Parent-Completed Child Monitoring System. Baltimore: Paul H. Brookes Publishing Co.
  5. Hua J, Williams GJ, Jin H, Chen J, Xu M, Zhou Y, Gu G, Du W. Early Motor Milestones in Infancy and Later Motor Impairments: A Population-Based Data Linkage Study. Front Psychiatry. 2022 Jan 31;13:809181. doi: 10.3389/fpsyt.2022.809181. PMID: 35173640; PMCID: PMC8841506.
  6. Haymond M, Kappelgaard AM, Czernichow P, Biller BM, Takano K, Kiess W; Global Advisory Panel Meeting on the Effects of Growth Hormone. Early recognition of growth abnormalities permitting early intervention. Acta Paediatr. 2013 Aug;102(8):787-96. doi: 10.1111/apa.12266. Epub 2013 May 13. PMID: 23586744; PMCID: PMC3738943.
  7. American Academy of Pediatrics. (2017). Recommendations for Preventive Pediatric Health Care. Pediatrics.