Sort by
Sort by

6 Manfaat Pohon Bakau untuk Keberlanjutan Lingkungan

keberlanjutan lingkungan
Manfaat hutan pohon bakau sering dikaitkan dengan pencegahan abrasi pantai dan erosi tanah yang dapat mengurangi efek perubahan iklim atau climate change. Namun, tahukah Anda apa itu hutan pohon bakau? Hutan pohon bakau merupakan sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran.

Selain memberikan manfaat bagi keberlanjutan lingkungan, hutan pohon bakau juga memiliki manfaat di bidang ekonomi dan pariwisata. Seperti terumbu karang, pohon bakau adalah ekosistem yang sangat produktif yang menawarkan banyak produk dan jasa baik bagi lingkungan laut maupun manusia.

Manfaat Hutan Mangrove untuk Keberlanjutan Lingkungan:

Konservasi Keanekaragaman Hayati

Manfaat yang sangat penting dan jarang diketahui dari hutan pohon bakau bagi keberlanjutan lingkungan adalah penyediaan dan konservasi keanekaragaman hayati. Hutan pohon bakau adalah habitat bagi berbagai spesies dan pusat keanekaragaman hayati. Hutan pohon bakau menyediakan tempat bersarang dan berkembang biak bagi ikan dan kerang, burung , dan kura-kura.

Menghindari Erosi Air Laut

Erosi adalah proses pengikisan tanah oleh gelombang yang menyebabkan ketidakseimbangan alam pada daerah tersebut. Wilayah pantai dapat mengalami proses erosi secara cepat apabila tidak ada penahan pada kawasan tersebut. Hutan pohon bakau bermanfaat sebagai penahan abrasi karena dapat menghalangi air laut sehingga tidak mengikis daratan.

Menyerap Karbon

Hutan pohon bakau membantu melawan pemanasan global dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Sebagian besar karbondioksida disimpan dalam tanaman. Ketika akar, cabang, dan daun pohon bakau mati, biasanya tertutup tanah dan terendam saat air pasang. Hal ini kemudian dapat memperlambat kerusakan material dan meningkatkan penyimpanan karbon.

Menjaga Kualitas Air

Manfaat hutan pohon bakau yang lainnya adalah untuk menjaga kualitas air. Dengan jaringan akar dan vegetasi yang rapat di sekitarnya, mereka dapat menyaring dan menjebak sedimen, logam berat, dan polutan lainnya. Hal ini dapat membantu mencegah pencemaran saluran air pada hilir dan melindungi habitat sensitif seperti terumbu karang dan padang lamun.

Mengutip artikel dari Science Daily , beberapa penelitian menunjukkan bahwa hutan pohon bakau di pesisir lebih unggul daripada kebanyakan hutan lainnya dalam hal kapasitas penyimpanan karbon. Sebuah studi terhadap 25 hutan bakau di Indo-Pasifik telah menunjukkan bahwa ia dapat menyimpan hingga empat kali lebih banyak karbon per hektar daripada hutan hujan lainnya.

Sebagai Mata Pencaharian Warga Sekitar

Hutan pohon bakau juga memiliki manfaat sebagai mata pencaharian bagi warga sekitar. Masyarakat pedesaan di sekitar laut umumnya berprofesi sebagai nelayan dan petani yang mengandalkan lingkungan alam untuk menghidupi keluarganya.

Ekosistem mangrove yang sehat berarti akan menjadi tempat ideal untuk biota laut hidup termasuk ikan yang juga akan bermanfaat untuk para nelayan. Para nelayan bisa memanfaatkan hutan mangrove sebagai tempat pembibitan ikan ataupun udang. Jika hutan pohon bakau terancam, maka akan berdampak sama pada ikan-ikan yang melindunginya, dengan dampak langsung pada nelayan dan petani.

Destinasi Wisata

Kawasan hutan pohon bakau dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang indah dan edukatif. Hutan pohon bakau bisa menjadi destinasi wisata yang menarik misalnya saja Taman Wisata Alam Angke Jakarta atau Hutan Mangrove Kulonprogo Jogjakarta. Sebagai destinasi wisata sudah pasti akan memberikan dampak ekonomi yang sangat positif bagi masyarakati.

Melihat manfaat dan pentingnya hutan pohon bakau bagi keberlanjutan lingkungan, Nestlé Indonesia turut berpartisipasi menjaga ekosistem ini dengan melakukan program penanaman 1.000 pohon bakau bertepatan dengan perayaan World Water Day sekaligus Worl Earth Day di tahun 2018 silam.

Bekerja sama dengan Wahana Mangrove Indonesia, para sukarelawan dari Nestlé Indonesia menanam 1.000 pohon bakau. Terdapat dua jenis varietas pohon bakau yang ditanam di Pesisir Marunda, yaitu Rhizophora mucronata dan Avicennia marina.

Program KASIH (Karya dan Sumbangsih) Nestlé Indonesia juga telah melakukan penanaman pohon di Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS), Lampung Barat. Sejak tahun 2013, program NEWtrees yang menargetkan penanaman 8.000 tanaman asli setempat di kawasan seluas 20 hektar sebagai komitmen Nestlé Indonesia dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Tahun 2021 Nestlé Indonesia juga kembali dengan program KASIH dengan melakukan penanaman 10.000 bibit pohon di Karawang, Jawa Barat. Program penanaman 10.000 pohon di tanah seluas 20.000 m2 ini diwujudkan untuk meningkatkan kualitas tutupan hutan dengan membuat prototipe hutan di Karawang, sebagai sarana untuk menjaga kualitas serta kuantitas mata air di bawahnya. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Nestlé Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emisi Karbon di tahun 2050.