Salah satu gizi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak adalah zat besi. Jika kebutuhan zat besi anak tidak terpenuhi, tidak hanya akan menghambat pertumbuhan, tapi Si Kecil juga bisa berisiko mengalami gangguan kesehatan lho, Bu.
Zat besi penting salah satunya karena berperan dalam proses pembentukan hemoglobin dalam sel darah. Hemoglobin bertugas mengikat oksigen yang kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.1
Tak hanya itu, zat besi juga memiliki manfaat lainnya, seperti mendukung daya tahan fisik, serta membangun sistem imun tubuh.2
Kekurangan zat besi bisa meningkatkan risiko Si Kecil mengalami anemia, karena salah satu penyebab anemia yang paling umum adalah kurangnya asupan zat besi (Anemia defisiensi besi) yang mengakibatkan sel darah merah menurun.3
Lalu, berapa banyak zat besi yang dibutuhkan Si Kecil setiap hari? Cari tahu juga tips memenuhi kebutuhan zat besi pada anak di artikel ini ya, Bu.
Kebutuhan Zat Besi pada Anak
Kebutuhan zat besi anak 1 tahun hingga usia 3 tahun yakni sekitar 7 mg per hari. Namun, kebutuhan zat besi anak akan bertambah di usia 4-6 tahun menjadi sekitar 10 mg per hari. Kemudian, di usia 10-12 tahun, Si Kecil membutuhkan asupan zat besi sekitar 8 mg per hari.4
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak
Seperti telah dijelaskan di atas, zat besi penting untuk tumbuh kembang anak sehingga harus dipenuhi kebutuhannya. Dan sudah menjadi tanggung jawab orangtua untuk memastikan Si Kecil tidak kekurangan mineral penting ini.
Ada banyak cara menambah zat besi pada anak yang bisa dilakukan orangtua. Berikut ini beberapa tips yang dapat dipraktikkan:
Beri Si Kecil asupan makanan tinggi zat besi
Tubuh mendapatkan gizi dari makanan, karenanya berikan makanan tinggi kandungan zat besi untuk anak, seperti daging sapi, ayam, hati, sayur bayam, atau brokoli.
Zat besi dari sumber hewani, seperti daging dan hati, lebih mudah diserap tubuh (heme), hingga sekitar 23%. Sedangkan zat besi dari sumber nabati (non-heme) lebih sedikit terserap tubuh hanya sekitar 3-8%.
Meski demikian, kombinasikan bahan makanan hewani dan nabati selain meningkatkan asupan zat besi juga memperkenalkan variasi makanan pada anak.
Berikan makanan kaya vitamin C untuk Si Kecil
Makanan tinggi kandungan vitamin C bagus untuk menambah asupan zat besi pada anak. Vitamin C memiliki sifat membantu proses penyerapan zat besi dari makanan hingga dua kali lipat.5 Karenanya, tambahkan makanan kaya vitamin C dalam menu makanan harian Si Kecil.
Makanan kaya kandungan vitamin C di antaranya buah jeruk dan stroberi, serta sayuran brokoli dan paprika.
Hindari memberikan susu bersamaan dengan waktu makan
Alasan utama untuk tidak memberikan susu dan makanan sumber zat besi dalam waktu yang sama adalah lantaran kalsium yang ada pada susu bisa menghambat proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
Untuk itu, biasakan memberikan susu di waktu yang berbeda dengan waktu makan Si Kecil. Bisa dengan memberi jeda waktu 1-2 jam setelah atau sebelum makan.
Selain susu, kandungan dalam teh juga bisa menghambat penyerapan zat besi. Karenanya, jangan beri Si Kecil minuman teh saat makan. Sebaiknya, berikan air putih sebagai pendamping makanan Si Kecil.
Beri Si Kecil asupan susu tinggi zat besi
Selain memberikan makanan tinggi zat besi setiap hari, berikan juga susu fortifikasi zat besi untuk Si Kecil. Hal ini untuk menambah asupan zat besi anak, karena kebutuhan mineral ini sangat tinggi membuat terkadang sulit terpenuhi hanya dari makanan sehari-hari.
Bila hanya mengandalkan makanan sehari-hari, anak membutuhkan hingga 85 gram hati ayam atau 385 gram daging sapi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi hariannya. Sementara, kapasitas lambung anak kecil tentu tidak mampu menampung semua makanan tersebut.6
Itulah alasan mengapa memberikan susu fortifikasi bisa sangat membantu memenuhi kebutuhan zat besi Si Kecil. Susu fortifikasi biasanya telah diperkaya zat besi, seperti susu susu Nestlé Batita. Selain itu, susu Nestlé Batita juga di fortifikasi dengan vitamin C Bun
Susu Nestlé Batita 1+ untuk anak usia 1-3 tahun memiliki kandungan tinggi zat besi yang baik untuk Si Kecil. Selain itu juga diperkaya berbagai gizi vitamin dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan anak.
Semoga dengan penjelasan dan beberapa tips di atas, kebutuhan harian zat besi anak bisa terpenuhi ya, Bu.
Sumber:
- NIH. Iron. Diakses dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/ pada 4 Mei 2024.
- Healthline. What You Need to Know About Iron. Diakses dari https://www.healthline.com/health/iron-nutrient pada 4 Mei 2024.
- CDC. Macronutrient Facts. Diakses dari https://www.cdc.gov/nutrition/micronutrient-malnutrition/micronutrients/index.html#iron pada 4 Mei 2024.
- Mayo Clinic. Iron deficiency in children: Prevention tips for parents. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634 pada 4 Mei 2024.
- Piskin E, Cianciosi D, Gulec S, Tomas M, Capanoglu E. Iron Absorption: Factors, Limitations, and Improvement Methods. ACS Omega. 2022 Jun 10;7(24):20441-20456. doi: 10.1021/acsomega.2c01833. PMID: 35755397; PMCID: PMC9219084.
- IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi pada 4 Mei 2024.