Sort by
Sort by

Apa Itu Stunting pada Anak? Yuk, Kenali Lebih Jauh

Apa Itu Stunting pada Anak? Yuk, Kenali Lebih Jauh
Saat ini, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SGGI) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2021, 24,4% balita di Indonesia mengalami stunting. Angka ini memang menurun dari angka 30,8% di tahun 2018, tetapi pemerintah menargetkan di tahun 2024 angka tersebut turun menjadi 14%.

Apa sih sebenarnya stunting itu? Mengapa bisa terjadi dan bagaimana mencegahnya? Yuk, kenali lebih jauh seputar stunting pada anak melalui penjelasan singkat di bawah ini.

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis sejak janin, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting merupakan permasalahan yang dialami oleh banyak negara di dunia, faktanya lebih dari setengah jumlah anak stunting di dunia berada di Asia dan Indonesia menempati urutan ke-2 di Asia Tenggara dengan prevalensi stunting sebesar 24,4%.

Anak yang mengalami stunting bukan hanya terhambat tinggi badannya tetapi juga dapat mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. Hal ini tentu dapat mempengaruhi kualitas kehidupan dan Kesehatan anak di masa depan, maupun kemampuan belajarnya di masa sekarang.

Apakah penyebab stunting?

Stunting dapat disebabkan oleh multifaktor, termasuk status gizi dan faktor lingkungan. Status gizi penting untuk dijaga sejak masa kehamilan dan 1000 hari pertama kehidupan, karena ibu hamil dan balita termasuk ke dalam kelompok risiko stunting. Faktor lingkungan pun sangat berpengaruh besar terhadap kejadian stunting. Hal ini mencakup pengetahuan gizi dan kesehatan maupun pola asuh dan kebiasaan baik di dalam lingkup terkecil yaitu keluarga. Seringkali faktor-faktor ini mempengaruhi status gizi dan pada akhirnya bisa menyebabkan stunting jika tidak ditangani sejak dini.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi stunting?

Penting untuk dilakukan berbagai usaha untuk mencegah stunting agar tidak terjadi. Namun jika sudah terjadi stunting, tindakan penanganan harus segera dilakukan. Pola makan bergizi seimbang adalah salah satu kuncinya, terutama pada masa tumbuh kembang dan persiapan kehamilan di mana kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan baik. Pertahankan pola makan yang baik ini sampai seluruh siklus kehidupan sehingga status gizi tetap terjaga.

Selain itu, anak yang mengalami stunting bisa dikejar kembali status gizinya dengan pemberian intervensi gizi dan stimulasi termasuk perubahan pada pola asuh. Meskipun pertumbuhan dan kualitas hidupnya tidak sebaik anak yang tidak stunting.

Konsumsi aneka ragam bahan pangan untuk gizi seimbang

Makan makanan beraneka ragam bahan pangan dapat membantu terpenuhinya gizi seimbang, yang dapat mendukung perbaikan kualitas dan status gizi keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan keanekaragaman pangan lokal, yang dapat menjadi bahan pangan untuk diolah menjadi menu makanan bergizi seimbang untuk keluarga. Hal ini penting sebab dengan terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga yang berkualitas dapat mendukung peran keluarga sebagai kelompok masyarakat yang terkecil untuk menerapkan kebiasaan makan yang baik, dalam usaha mencegah risiko stunting.