Stunting atau kondisi dimana Si Kecil mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah masalah kesehatan yang serius di Indonesia dan banyak negara berkembang1. Mengetahui penyebab stunting adalah sebuah hal penting bagi para ibu untuk menghindari dan mengatasi masalah ini pada Si Kecil. Pada artikel ini, Ibu akan diajak untuk lebih memahami seputar penyebab stunting dalam jangka panjang, bagaimana penyakit berulang berkontribusi pada stunting, pengaruh faktor genetik dan lingkungan tempat tinggal, serta dampak ketidakcukupan makanan bergizi. Mari kita simak!
Pengaruh Stunting dalam Jangka Panjang
Stunting bukan hanya soal tinggi badan yang kurang dari rata-rata. Kondisi ini membawa dampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif Si Kecil. Dalam jangka panjang, stunting dapat merusak potensi Si Kecil untuk berkembang seoptimal mungkin. Kurangnya tinggi badan hanyalah permukaan dari berbagai masalah yang mengintai di bawahnya2.
Salah satu dampak serius stunting adalah penurunan kemampuan belajar dan performa akademis di sekolah. Ketika Si Kecil mengalami hambatan dalam pertumbuhan, otaknya juga tidak berkembang dengan optimal3. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menerima pelajaran, kemampuan berpikir kritis yang terbatas, dan akhirnya berpengaruh pada prestasi akademis.
Lebih lanjut, stunting juga dapat mengurangi produktivitas dan menurunkan kesempatan memperoleh pekerjaan yang baik di masa depan. Kondisi tubuh yang tidak optimal dapat menjadi penghalang bagi Si Kecil untuk mencapai impian dan cita-citanya.
Bagaimana Penyakit Berulang Berkontribusi pada Stunting
Salah satu penyebab stunting adalah sering menderita penyakit infeksi pada tahap awal kehidupan anak, diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Ketika Si Kecil sering jatuh sakit, tubuhnya tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik. Sistem kekebalan tubuh yang sering dipaksa bekerja keras untuk melawan penyakit akhirnya mengurangi energi yang seharusnya digunakan untuk4.
Selain itu, penyakit infeksi berulang juga menyebabkan nafsu makan Si Kecil berkurang. Kondisi tubuh yang tidak nyaman dan lemah sering kali membuat Si Kecil enggan makan, yang berdampak pada asupan nutrisi yang semakin sedikit.
Mengelola kesehatan Si Kecil dengan memastikan kebersihan lingkungan, memberikan imunisasi tepat waktu, serta menjaga pola makan yang baik adalah langkah penting mencegah penyakit berulang dan, pada gilirannya, membantu mencegah stunting.
Baca Juga: Menggunakan Kalkulator Stunting Online
Pengaruh Faktor Genetik dan Lingkungan Tempat Tinggal
Faktor genetik juga memainkan peranan penting dalam pertumbuhan fisik Si Kecil. Namun, genetik bukan satu-satunya faktor terjadinya stunting. Lingkungan tempat tinggal, terutama akses terhadap air bersih, sanitasi yang baik, dan fasilitas kesehatan, juga sangat mempengaruhi kondisi stunting5.
Si Kecil yang tinggal di lingkungan dengan akses terbatas ke air bersih dan kondisi sanitasi yang buruk lebih rentan terkena penyakit. Hal ini karena bakteri dan virus mudah menyebar di lingkungan yang kurang higienis. Lingkungan yang sehat adalah kunci penting dalam stunting dan pencegahan gizi buruk.
Selain sanitasi, akses ke fasilitas kesehatan juga penting. Program imunisasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi dini masalah kesehatan pada Si Kecil. Upaya ini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius dan memberikan solusi cepat terhadap masalah kesehatan yang timbul.
Dampak Ketidakcukupan Makanan Bergizi
Nutrisi yang baik adalah pondasi utama untuk pertumbuhan optimal Si Kecil. Hal lain yang juga bisa menjadi penyebab stunting adalah ketidakcukupan makanan bergizi. Nutrisi yang seimbang adalah kombinasi dari karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral6.
Sering kali, masalah ekonomi menjadi penghalang untuk menyediakan makanan bergizi. Meski demikian, dengan pengetahuan yang baik, Ibu bisa mengelola sumber daya yang ada untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Misalnya, menggunakan bahan makanan lokal yang lebih murah tapi kaya nutrisi, seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, dan produk hewani yang terjangkau.
Pola makan yang baik harus diimbangi dengan frekuensi makan yang cukup. Si Kecil butuh makan dalam porsi yang kecil tapi sering untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup. Mengajarkan kebiasaan makan yang baik sejak dini akan membantu memastikan Si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang maksimal.
Stunting merupakan masalah serius yang perlu perhatian menyeluruh dari berbagai aspek kehidupan Si Kecil. Pemahaman seputar penyebab stunting adalah sebuah hal krusial bagi para Ibu. Pasalnya, dengan demikian Ibu dapat mengambil langkah proaktif untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Setiap anak adalah anugerah yang berharga dan layak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh kembang secara optimal. Dengan pengetahuan dan upaya yang tepat, kita bisa memastikan Si Kecil tumbuh sehat, kuat, dan pintar, mendukung mereka mencapai masa depan yang cerah.
Untuk membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi anak usia dini dan mencegah risiko stunting, Ibu juga bisa memberikan susu fortifikasi yang biasanya telah diperkaya zat besi, seperti susu susu Nestlé BATITA. Susu Nestlé BATITA 1+ untuk anak usia 1-3 tahun memiliki kandungan tinggi zat besi yang baik untuk Si Kecil. Selain itu juga diperkaya berbagai gizi vitamin dan mineral penting lainnya yang dIbutuhkan anak.
Sumber:
- Stunting in a nutshell. World Health Organization. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
- UNICEF. Stunting Prevention, Key Result for Children. https://www.unicef.org/wca/stunting-prevention.
- Handryastuti S, Pusponegoro HD, Nurdadi S, Chandra A, Pramita FA, Soebadi A, Widjaja IR, Rafli A. Comparison of Cognitive Function in Children with Stunting and Children with Undernutrition with Normal Stature. J Nutr Metab. 2022 Jul 12;2022:9775727. doi: 10.1155/2022/9775727. PMID: 35865865; PMCID: PMC9296298.
- PANGESTUTI, Meitriana; KHOMSAN, Ali; EKAYANTI, Ikeu. Determinants of stunting in children aged 6-24 months in rural areas: Case control study. AcTion: Aceh Nutrition Journal, [S.l.], v. 8, n. 3, p. 318-330, sep. 2023. ISSN 2548-5741. Available at: <https://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/view/918>. Date accessed: 21 oct. 2024. doi:http://dx.doi.org/10.30867/action.v8i3.918.
- Zahtamal, Z., Restila, R., Sundari, S., & Palupi, R. (2024). The influence of environmental sanitation on stunting. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, 16(1), 59-67. https://doi.org/10.20473/jkl.v16i1.2024.59-67
- Roberts M, Tolar-Peterson T, Reynolds A, Wall C, Reeder N, Rico Mendez G. The Effects of Nutritional Interventions on the Cognitive Development of Preschool-Age Children: A Systematic Review. Nutrients. 2022 Jan 26;14(3):532. doi: 10.3390/nu14030532. PMID: 35276891; PMCID: PMC8839299.