Tahukah, Bu? Ada banyak jenis dan tipe gula yang sering dikonsumsi. Meskipun sama-sama manis, ada beberapa perbedaan yang dimiliki masing-masing jenis gula.
Namun di artikel ini, kita akan berkenalan lebih jauh dengan sukrosa, mencari tahu sukrosa terbuat dari apa, dan apa manfaat serta dampak bila dikonsumsi berlebihan.
Penasaran? Silakan disimak penjelasannya di bawah ini ya, Bu!
Cari Tahu Sukrosa Terbuat dari Apa
Sebelum membahas soal sukrosa terbuat dari apa, tidak ada salahnya jika kita terlebih dahulu mencari tahu jenis-jenis gula apa saja yang sering dikonsumsi.
Semua jenis gula merupakan senyawa karbohidrat yang diserap tubuh sebagai sumber energi. Tetapi masing-masing memiliki perbedaan dalam proses penyerapan dan juga efeknya pada tubuh.
Pertama, glukosa yang merupakan jenis gula monosakarida atau bentuk gula paling sederhana dan tidak bisa dipecah lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Kedua, fruktosa yang dikenal juga dengan sebutan gula buah karena dapat ditemukan dalam buah-buahan. Fruktosa juga merupakan monosakarida dan memiliki rasa lebih manis.
Selanjutnya adalah sukrosa. Berbeda dengan glukosa dan fruktosa, sukrosa adalah disakarida, yakni gabungan dari dua molekul monosakarida.
Sukrosa terbentuk dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Gula sukrosa juga bisa ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian.
Sukrosa juga dikenal dengan nama gula meja dan banyak digunakan sebagai gula tambahan dalam produksi makanan atau minuman, seperti permen, jus, dan minuman bersoda.
Dalam hal rasa, sukrosa tidak semanis fruktosa, namun lebih manis dari glukosa.1
Selain tiga jenis gula di atas, kita juga sering mendengar gula laktosa. Laktosa merupakan gula yang secara alami memang ada di susu maupun produk olahannya, seperti yogurt dan keju.
Di dalam tubuh, laktosa dapat dicerna oleh enzim laktase dan kemudian dipecah menjadi glukosa dan galaktosa, jenis monosakarida yang mirip dengan glukosa, sehingga dapat diserap tubuh.2
Baca Juga: Mengenal Anemia Defisiensi Besi Pada Anak
Manfaat Sukrosa bagi Tubuh
Baik sukrosa maupun jenis gula lainnya, meski memiliki susunan molekul yang berbeda, semua merupakan senyawa karbohidrat dan berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh.
Manfaat sukrosa bagi tubuh baru muncul setelah sukrosa dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dimulai sejak di dalam mulut. Namun proses pencernaannya sebagian besar terjadi di dalam usus kecil dengan bantuan enzim sukrase.
Setelah dipecah, glukosa dan fruktosa dari sukrosa akan diserap ke dalam aliran darah. Glukosa akan menjadi sumber energi bagi tubuh, sementara fruktosa disimpan di dalam organ hati sebagai cadangan energi.3
Dampak Konsumsi Sukrosa Berlebih
Jika sukrosa dapat dicerna menjadi sumber energi, apakah itu berarti mengkonsumsi sukrosa secara berlebih tidak masalah bagi tubuh?
Tunggu dulu, Bu. Meskipun gula sukrosa bermanfaat sebagai sumber energi tubuh, konsumsi secara berlebihan tetap tidak dianjurkan. Bahkan, disarankan untuk mengurangi konsumsi gula, terutama gula tambahan, agar kesehatan tubuh terjaga.
Gula sukrosa yang aman dikonsumsi adalah yang berasal dari alami seperti buah dan sayuran, karena tubuh juga mendapat gizi lain, seperti serat, vitamin, dan mineral.
Namun sukrosa dari gula tambahan yang terdapat dalam produk makanan olahan harus dibatasi, karena tubuh hanya mendapat tambahan gula, yang sering kali sangat banyak, dan hal itu buruk bagi kesehatan.4
Menurut World Health Organization (WHO), anjuran konsumsi gula harian untuk anak usia 2 tahun ke atas adalah kurang dari 10% dari total asupan energi harian. WHO juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula tambahan menjadi kurang dari 5% dari total asupan energi harian untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar.
Dampak konsumsi gula berlebih bagi tubuh antara lain:
Meningkatkan risiko obesitas
Gula mengandung kalori yang bila tidak digunakan akan menumpuk sebagai lemak. Konsumsi gula tambahan berlebih akan meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun konsumsi gula tambahan meningkatkan risiko penyakit jantung hingga dua kali lipat. Kemungkinan kelebihan gula mempengaruhi tekanan darah membuat lebih banyak lemak dalam aliran darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke.
Meningkatkan risiko diabetes
Minuman manis yang tinggi kandungan gula tambahan dapat meningkatkan risiko terserang penyakit diabetes tipe 2. Hal ini dipengaruhi kadar gula dalam darah yang memaksa kerja hormon insulin.
Meningkatkan risiko kolesterol tinggi
Makanan manis buruk bagi jantung karena dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan tingkat kolesterol baik (HDL).
Merusak gigi
Sisa gula di mulut menjadi sumber makanan bakteri yang akan menghasilkan zat asam dan merusak lapisan enamel gigi.
Merusak kualitas tidur
Kelebihan gula dapat membuat mengantuk dan mempersingkat waktu tidur nyenyak sehingga saat bangun tetap tidak merasa segar.5
Susu Nestlé Batita merupakan susu pertumbuhan dengan kandungan zat besi tinggi dan dilengkapi gizi penting lainnya, seperti vitamin dan mineral.
Susu Nestlé Batita 1+ diformulasi untuk anak usia 1-3 tahun dan baik untuk membantu pertumbuhan Si Kecil menjadi #AnakTangguh #AnakBATITA.
Kini, setelah tahu sukrosa terbuat dari apa, semoga dapat lebih bijak memilih asupan untuk Si Kecil ya, Bu.
Sumber:
- Healthline. Sucrose vs. Glucose vs. Fructose: What’s the Difference?. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose pada 21 April 2024.
- Web MD. What to Know About Different Types of and Names for Sugar. Diakses dari https://www.webmd.com/diet/what-to-know-about-different-types-names-sugar pada 21 April 2024.
- Healthline. Sucrose vs. Glucose vs. Fructose: What’s the Difference?. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/sucrose-glucose-fructose pada 21 April 2024.
- Web MD. What’s the Difference Between Sucrose and Fructose?. Diakses dari https://www.webmd.com/diet/whats-the-difference-between-sucrose-and-fructose pada 21 April 2024.
- Web MD. 12 Ways Too Much Sugar Harms Your Body. Diakses dari https://www.webmd.com/diabetes/ss/slideshow-diabetes-too-much-sugar pada 21 April 2024.