Sort by
Sort by

Pengelolaan Limbah Peternakan Demi Wujudkan Peningkatan Kesejahteraan Para Peternak

pengelolaan limbah peternakan
Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat belakangan ini telah memungkinkan manusia untuk mencukupi kebutuhan energi sehari-hari menggunakan sumber energi terbarukan atau sumber energi alternatif.

Dalam upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, Nestlé menjalin kerja sama dengan para mitra dan pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan dampak yang bisa dihasilkan.

Salah satu inisiatif yang telah ditempuh Nestlé adalah menginisiasi Program BIRU. Program ini merupakan program bantuan bagi para peternak sapi perah untuk dapat mengubah limbah kotoran sapi menjadi sumber energi.

Melalui pengolahan limbah peternakan yang baik, kotoran sapi ini bisa diubah menjadi sumber energi menggunakan kubah biogas. Kubah biogas, mengubah kotoran sapi menjadi gas metana yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti penerangan maupun memasak.

Program BIRU

Program BIRU merupakan program yang bertujuan untuk memanfaatkan biogas sebagai sumber energi bersih untuk memasak dan penerangan serta pemanfaatan ampas biogas sebagai pupuk alami. Program ini bertujuan untuk menjadi solusi pemenuhan sumber energi bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahan bakar utama yang digunakan dalam Program BIRU adalah kotoran ternak hingga limbah dapur organik. Pemanfaatan sumber energi yang dihasilkan ini bisa digunakan untuk listrik, pupuk alami, hingga gas untuk memasak.

Program BIRU sendiri telah dilaksanakan sejak 2010 di Jawa Timur, yang merupakan sentra pemasok susu segar bagi pabrik Nestlé di Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kontribusi Nestlé untuk ribuan peternak berupa bimbingan dan bantuan finansial untuk membangun unit biogas di rumah mereka. Hingga kini, lebih dari 8.400 unit biogas telah dibangun dan dimanfaatkan oleh keluarga peternak dan peternak sapi perah ini dapat melakukan pengolahan limbah ternaknya sendiri.

Setelah lebih dari satu dekade berjalan, berbagai indikator menunjukkan manfaat nyata dari Program BIRU ini. Untuk memantau tingkat kepuasan dan manfaat Program BIRU dari sudut pandang penerima manfaat program, maka dilaksanakan sebuah survei bernama Biogas User Survey. Terakhir dilakukan pada 2019, tercatat di antara manfaat Program BIRU yang dirasakan antara lain:

1. Membantu memecahkan masalah limbah ternak dan dapur

Pemanfaatan limbah ternak untuk digunakan sebagai sumber energi terbarukan di rumah tangga menegaskan kontribusi Program BIRU untuk membantu mengatasi permasalahan limbah.

2. Membantu mengurangi gas emisi

Berkurangnya penggunaan bahan bakar fosil tradisional berkat pemanfaatan biogas dapat mengurangi peningkatan gas rumah kaca yang disebabkan oleh gas emisi.

3. Hemat pengeluaran dan tenaga

Berkurangnya pengeluaran keluarga peternak sapi perah dalam membeli bahan bakar energi utama sehari-hari dimungkinkan berkat adanya bahan baku biogas yang dimiliki pengguna.

4. Mengurangi angka kemiskinan dan peningkatan daya hidup masyarakat

Terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk membangun infrastruktur biogas dipandu oleh tenaga terlatih, serta transfer ilmu mengenai teknologi terbarukan membawa keuntungan bagi masyarakat.

5. Mengurangi risiko kesehatan

Keluarga petani sapi perah yang biasanya menggunakan kayu bakar merasakan manfaat kesehatan dari adanya teknologi biogas yang bebas asap.

6. Memberi pemasukan alternatif

Selain bisa berhemat, penggunaan biogas juga bisa memberi pemasukan tambahan. Biogas akan menghasilkan ampas yang bisa digunakan untuk pupuk tanaman. Dengan pengelolaan yang baik, pengguna biogas bisa menjualnya kembali untuk dimanfaatkan orang lain.

 

Sebelum mengenal teknologi biogas, untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga, keluarga peternak sapi perah memanfaatkan kayu bakar, membeli gas atau minyak tanah. Hanya saja, pemanfaatan kayu bakar ternyata memiliki dampak negatif karena menimbulkan asap yang hebat dan dapat mengakibatkan gangguan pernafasan. Di sisi lain, menggunakan gas atau minyak tanah juga relatif cukup mahal.

Oleh sebab itu, biogas menjadi alternatif sumber energi yang bisa dimanfaatkan. Sebagai sumber energi terbarukan, biogas telah memberikan banyak manfaat bagi komunitas peternak sapi perah. Kandungan gas metana yang bisa terbakar sempurna menjadikan biogas ramah lingkungan sekaligus dapat membantu meningkatkan kesehatan keluarga peternak. Sementara itu limbah kotoran sapi juga tidak lagi menjadi sia-sia karena bisa digunakan kembali untuk diolah menjadi energi yang dapat dimanfaatkan rumah tangga.

Selain bermanfaat untuk keluarga peternak sendiri, lingkungan sekitar rumah dan kandang sapi pun menjadi lebih bersih. Penggunaan kayu bakar yang biasanya didapat dari menebang pohon di ladang sekitar juga bisa dikurangi sehingga lingkungan tetap lestari.

Di luar itu, keluarga peternak juga bisa hidup lebih sehat karena penggunaan sumber biogas dapat mengurangi gangguan kesehatan terkait asap pada keluarga peternak yang biasanya timbul akibat penggunaan kayu bakar seperti iritasi dan infeksi mata, gangguan pernafasan, dan batuk. Dari segi finansial, unit biogas yang disediakan oleh Program BIRU Nestlé juga memungkinkan para peternak untuk berhemat. Uang yang biasanya digunakan untuk membeli gas atau minyak tanah bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.

Program BIRU ini sendiri sejalan dengan upaya Nestlé untuk bermanfaat tidak hanya keluarga, tapi juga masyarakat, dan bumi yang ditinggali.