Anda mungkin sering mendengar bahasan stunting terkait kondisi tumbuh kembang si Kecil. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak karena malnutrisi atau gizi buruk.1 Tinggi badan anak stunting biasanya lebih pendek dari standar tinggi badan rujukan. Stunting bukan sekadar mengakibatkan tinggi badan anak menjadi lebih pendek dari anak seusianya. Hal Ini juga bisa mengganggu fungsi otak, daya pikir, kemampuan belajarnya, bahkan kesehatan anak secara keseluruhan. Jadi, bukan cuma postur tubuh tidak seimbang pada stunting, anak dengan gangguan pertumbuhan ini juga rentan mengalami penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan lain-lain di masa depan.2
Cara Mencegah Tinggi Badan Anak Stunting
Stunting merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, penting untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang sejak dini.3
Pencegahan stunting yang paling efektif adalah dengan fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa hamil hingga anak berusia 2 tahun. Di masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat. Asupan gizi yang cukup dan seimbang pada 1.000 hari pertama kehidupan dapat membantu memastikan bahwa anak tumbuh dan berkembang secara optimal.4
Stunting dapat dicegah dengan memberikan ASI eksklusif dari bayi lahir sampai enam bulan. Setelah Si Kecil berusia diatas 6 bulan, Ibu perlu memberikan Makanan Pendamping ASI yang kaya gizi dan mengandung protein khusus nya protein hewani seperti telur, susu, ikan, daging dan hati ayam. Ibu juga perlu untuk memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala5
Pentingnya Makanan Bergizi untuk Anak Stunting
Kurangnya asupan protein merupakan salah satu pemicu stunting. Protein merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk pertumbuhan tulang. Asupan protein yang kurang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang. Asam amino dari protein hewani akan mendorong fungsi hormon pertumbuhan linear anak. Hal inilah yang membuat tinggi stunting lebih pendek dari standar tinggi badan anak menurut usianya.6
Penelitian serupa juga menunjukan bahwa rata-rata asupan gizi anak stunting (energi, protein, kalsium dan fosfor) berada di bawah AKG (Angka Kecukupan Gizi).7 Sama halnya dengan protein, nutrisi kalsium dan fosfor juga dibutuhkan untuk pertumbuhan, tulang, dan fungsi tubuh.8 Tapi perlu Bu ketahui, ketika asupan gizi dapat terpenuhi dengan baik, maka anak bisa mencapai pertumbuhan (berat badan dan tinggi badan) dan perkembangan secara optimal.
Gizi buruk pada masa balita bisa diantisipasi dengan asupan makanan yang beragam dan bergizi seimbang.9 Dengan kebutuhan gizi yang tercukupi, si Kecil bisa memiliki tingkat energi yang stabil, tulang dan gigi yang kuat, kesehatan mental terjaga, berat badan ideal, serta terhindar dari penyakit kronis.10
Rekomendasi Makanan Bergizi untuk Anak Stunting
Salah satu upaya untuk mencegah dan mengatasi stunting adalah dengan memberikan makanan bergizi yang cukup dan seimbang. Makanan bergizi untuk anak stunting harus mengandung berbagai macam nutrisi, termasuk protein, lemak jenuh, asam amino esensial, zat besi, dan vitamin B12 tinggi.11 Berikut beberapa rekomendasi makanan bergizi untuk anak stunting:
Telur
Telur bisa menjadi pilihan makanan tambahan yang tepat untuk memperbaiki tinggi badan anak stunting.12 Stunting terjadi karena kurangnya asupan protein, yang merupakan sumber asam amino tubuh untuk membentuk matriks tulang.13 Nah, telur merupakan makanan kaya asam amino yang merangsang sintesis protein otot, sehingga memaksimalkan pembentukan matriks tulang.
Ikan
Konsumsi ikan yang tinggi akan menurunkan angka penderita stunting karena ikan merupakan sumber asupan pangan kaya protein dan Omega 3 yang sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil.14
Daging dan ayam
Konsumsi daging dan ayam memiliki manfaat yang penting dalam pencegahan stunting, terutama pada masa pertumbuhan anak-anak. Kedua sumber protein ini mengandung asam amino esensial dan zat gizi lainnya yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. Protein yang terdapat dalam daging dan ayam sangat penting untuk pembentukan jaringan tubuh, termasuk otot dan tulang.
Selain itu, kandungan zat besi, zinc, dan vitamin B kompleks dalam daging dan ayam juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi yang diperlukan untuk mengatasi anemia, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara negatif. Dengan mengonsumsi daging dan ayam secara teratur, anak-anak dapat memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi risiko stunting serta masalah kesehatan lainnya.15
Susu dan produk olahan susu
Susu mengandung protein tinggi dan berbagai mikronutrien yang penting untuk perkembangan fisik dan kognitif.16 Susu merupakan makanan yang baik untuk menunjang pertumbuhan anak karena mengandung energi lengkap dan tinggi kandungan proteinnya. Susu dan produk olahannya juga kaya akan kalsium, fosfor, dan vitamin A. Oleh karena itu, pedoman nutrisi di sebagian besar negara merekomendasikan konsumsi susu setiap hari sebagai komponen pola makan sehat.17 Anak usia 1-5 tahun yang mengkonsumsi susu mempunyai kecukupan zat besi, zinc, vit A, vit C dan Vit D yang lebih baik (Sunardi, 2023)
Jika ingin memilih salah satu merk susu yang bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi si kecil, Ibu bisa memberikan mereka asupan dari Nestlé BATITA, yaitu susu pertumbuhan dengan varian lengkap untuk anak usia 1+, 3+, dan 5+. Nestlé BATITA mengandung tinggi protein, Zat Besi, Vitamin & Mineral, Omega 3 dan 6 untuk mendukung anak tangguh, tanggap, dan aktif, serta menunjang tumbuh kembang si Kecil secara optimal. Nestlé BATITA hadir dengan variasi rasa madu dan vanila, yang disukai si Kecil.
Nah, itulah pentingnya gizi untuk mengatasi postur tubuh tidak seimbang pada stunting. Kurangnya gizi seimbang tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak stunting. Lebih dari itu, gizi seimbang juga penting untuk mendukung fisik dan mental si Kecil.
Sumber:
- WHO - Stunting in a nutshell. Dari https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell. Diakses 13 Januari 2024
- de Onis, M., & Branca, F. (2016). Childhood stunting: a global perspective. Maternal & child nutrition, 12 Suppl 1(Suppl 1), 12–26. https://doi.org/10.1111/mcn.12231
- Mustakim, M. R. D., Irwanto, Irawan, R., Irmawati, M., & Setyoboedi, B. (2022). Impact of Stunting on Development of Children between 1-3 Years of Age. Ethiopian journal of health sciences, 32(3), 569–578. https://doi.org/10.4314/ejhs.v32i3.13
- FK UI - The Importance of Nutritional Intake to Prevent Stunting. Dari https://fk.ui.ac.id/news-2/the-importance-of-nutritional-intake-to-prevent-stunting.html. Diakses 13 Januari 2024
- Kemenkes RI - 4 Cara Mencegah Stunting. Dari https://upk.kemkes.go.id/new/4-cara-mencegah-stunting#. Diakses 13 Januari 2024
- Sari, E. M., Juffrie, M., Nurani, N., & Sitaresmi, M. N. (2016). Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4), 152. https://doi.org/10.22146/ijcn.23111
- Ismawati, R., Soeyonoa, R. D., Romadhoni, I. F., & Dwijayanti, I. (2020). Nutrition intake and causative factor of stunting among children aged under-5 years in Lamongan city. Enfermería Clínica, 30, 71–74. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.043
- Pediatric Oncall - Calcium And Phosphorus Patient Education : Diseases and Conditions. Dari https://www.pediatriconcall.com/articles/nutrition/calcium-and-phosphorus/calcium-and-phosphorus-patient-education. Diakses 13 Januari 2024
- Sudiarti, T. (2021). Nutrition Intake and Stunting of Under-Five Children in Bogor West Java, Indonesia. Food Science and Nutrition, 7(3), 1–7. https://doi.org/10.24966/fsn-1076/100104
- Nationwide Childrens - The Importance of Good Nutrition for Kids. Dari https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2021/03/importance-good-nutrition-kids. Diakses 13 Januari 2024
- Mukhlis, M., & Huriah, T. (2022). Effectiveness of Soy Food for Stunting Prevention in Toddlers. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(S2), 135–146. https://doi.org/10.30604/jika.v7is2.1421
- Sartikah. (2023). Efektivitas Pemberian Saluri (Satu Telur Satu Hari) Terhadap Tinggi Badan Pada Balita Stunting Di Puskesmas Pakuhaji Kabupaten Tangerang Banten Tahun 2022: The Effectiveness of Providing Saluri (One Egg a Day) Against Height in Stunted Toddlers at the Pakuhaji Health Center, Tangerang Regency, Banten in 2022. Indonesian Scholar Journal of Nursing and Midwifery Science (ISJNMS), 2(10), 910–918. https://dohara.or.id/index.php/isjnm/article/view/361
- Farras, R. M., & Yusnita, Y. (2022). Program One Day One Egg sebagai Upaya Penurunan Stunting di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(4). https://doi.org/10.52436/1.jpmi.645
- Rindawati, R. (2022). Decreasing Stunting Rate through the Community Eating Fish Movement. Proceedings of International Conference in Social Science, 3(1), 45–51. https://doi.org/10.26905/iconiss.v3i1.9038
- Healthy Kids - Fruit. Dari https://healthy-kids.com.au/food-nutrition/5-food-groups/fruit/. Diakses 13 Januari 2024
- IFPRI - New research shows potential of dairy development to reduce child undernutrition. Dari https://www.ifpri.org/news-release/new-research-shows-potential-dairy-development-reduce-child-undernutrition. Diakses 13 Januari 2024
- Kwon, Y., Lee, S. W., Cho, Y. S., Jeong, S. J., & Han, M. Y. (2021). Is High Milk Intake Good for Children's Health? A National Population-Based Observational Cohort Study. Nutrients, 13(10), 3494. https://doi.org/10.3390/nu13103494