Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Sebelum Atur Pola Makan Sehat, Pahami Dulu Jenis Gula yang Ada di Bahan Makanan!

Mengatur pola makan sehat

Pola makan sehat merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Nah, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pola makan sehat adalah asupan gula. Gula sering kali menjadi bagian dari diet sehari-hari, baik dalam bentuk alami maupun tambahan, tetapi konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Mengenali berbagai jenis gula sangat penting untuk membantu mengontrol konsumsi harian. Gula alami seperti yang terdapat dalam buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) biasanya dikemas dengan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral, sehingga lebih sehat untuk tubuh.

Namun, gula tambahan yang sering ditemukan dalam makanan olahan, minuman manis, dan permen tidak memberikan manfaat nutrisi dan dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, serta masalah jantung. Dengan memahami perbedaan antara gula alami dan gula tambahan, Anda bisa membuat keputusan yang lebih cerdas mengenai asupan makanan sehari-hari dan menjaga keseimbangan nutrisi yang lebih baik. Mengurangi gula tambahan adalah langkah besar menuju pola makan sehat dan kehidupan yang lebih berkualitas.

Jenis Gula pada Bahan Pangan

Salah satu poin penting dalam memulai pola makan sehat adalah dengan mengetahui berbagai jenis gula yang terkandung dalam bahan makanan yang dikonsumsi agar membuat pilihan makanan yang lebih bijak.
Berikut ini adalah beberapa jenis gula yang memainkan peran penting dalam nutrisi dan kesehatan:

 

  1. Sukrosa
    Sering dikenal sebagai gula meja atau gula pasir  , adalah disakarida yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa banyak digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman olahan. Konsumsi sukrosa berlebih dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah gigi.

 

  1. Laktosa
    Laktosa adalah disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa, dan secara alami ditemukan dalam produk susu. Laktosa penting untuk memberikan energi dan membantu penyerapan kalsium yang esensial bagi kesehatan tulang dan gigi. Namun, sebagian orang mengalami intoleransi laktosa, yang menyebabkan kesulitan mencerna laktosa dan menimbulkan gejala pencernaan seperti kembung dan diare.

 

  1. Maltosa
    Sering disebut dengan gula malt, adalah disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa sering ditemukan dalam biji-bijian yang sedang berkecambah dan dalam produk yang mengandung malt, seperti bir dan sirup malt. Maltosa berfungsi sebagai sumber energi yang cepat, namun seperti jenis gula lainnya, konsumsinya harus dibatasi untuk menghindari masalah kesehatan.

 

  1. Glukosa 
    Glukosa adalah monosakarida yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa ditemukan dalam banyak makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, dan madu. Tubuh kita membutuhkan glukosa untuk berbagai fungsi vital, termasuk aktivitas otak dan otot. Namun, penting untuk mengatur kadar glukosa dalam darah agar tidak berlebihan, karena ini dapat menyebabkan diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

 

  1. Total Gula 
    Total gula adalah jumlah keseluruhan dari semua jenis gula yang terdapat dalam makanan dan minuman, baik itu gula alami maupun gula tambahan. Mengetahui total gula dalam produk yang kita konsumsi sangat penting untuk mengelola asupan gula harian dan menjaga pola makan yang sehat. Dengan memahami dan mengawasi konsumsi berbagai jenis gula ini, kita dapat membuat pilihan makanan yang lebih bijak, mengurangi risiko penyakit kronis, dan meningkatkan kualitas hidup.

Batasan Konsumsi Gula dalam Pola Makan Sehat

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyarankan bahwa konsumsi gula tambahan tidak boleh melebihi 10% dari total asupan kalori harian. Untuk orang dewasa, ini berarti sekitar 50 gram atau sekitar 12 sendok teh gula per hari. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menetapkan batasan konsumsi gula harian, yaitu maksimal 50 gram per hari untuk orang dewasa.

Melebihi batasan ini dapat menimbulkan dampak negatif yang serius bagi kesehatan, seperti:

 

  1. Risiko terkena penyakit jantung: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, serta peningkatan kadar lemak dalam darah, yang semuanya berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung. Selain itu, obesitas adalah dampak lain yang sering kali muncul akibat konsumsi gula berlebihan. Gula tambahan, terutama dari minuman manis, memberikan kalori kosong tanpa nutrisi esensial, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh jika dikonsumsi berlebihan.

 

  1. Risiko terkena diabetes tipe 2: Diabetes tipe 2 kondisi lain yang sangat terkait dengan konsumsi gula berlebihan. Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, sehingga meningkatkan kadar gula darah. Seiring waktu, hal ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang merupakan penyakit kronis dengan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal.

 

Menerapkan pola makan sehat adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Dengan memahami apa itu pola makan sehat, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta tips untuk menerapkannya, kita dapat membuat pilihan makanan yang lebih bijak dan seimbang.

Ingatlah bahwa perubahan kecil dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang. Mulailah dengan mengganti satu kebiasaan tidak sehat dengan yang lebih sehat dan nikmati manfaatnya untuk kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik. Selamat mencoba dan semoga berhasil!