Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Menggali Potensi Kemasan Daur Ulang untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Menggali Potensi Kemasan Daur Ulang untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Dalam era modern ini, sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak. Setiap tahun, jutaan ton plastik berakhir di lautan, mencemari ekosistem dan mengancam kehidupan makhluk hidup. Salah satu solusi yang semakin populer untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan kemasan daur ulang.

Yuk, ketahui lebih lanjut seputar kemasan daur ulang, mulai dari manfaat, dampak lingkungan hingga tips memilih kemasan daur ulang yang baik!

Apa yang Dimaksud dengan Kemasan Daur Ulang?

Kemasan daur ulang adalah kemasan yang terbuat dari bahan-bahan yang telah melalui proses daur ulang, yaitu pengolahan ulang bahan bekas menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Proses ini melibatkan pengumpulan, pemilahan, pembersihan, dan pengolahan material bekas sehingga menjadi bahan yang layak pakai kembali. Contoh bahan yang sering digunakan dalam kemasan daur ulang adalah plastik, kertas, logam, dan kaca.

Manfaat dari Menggunakan Kemasan Daur Ulang

Penggunaan kemasan daur ulang memiliki berbagai manfaat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  • Mengurangi Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA): Dengan mendaur ulang kemasan, jumlah sampah yang berakhir di TPA dapat dikurangi secara signifikan. Ini membantu mengurangi tekanan pada TPA dan memperpanjang umur operasionalnya.
  • Menghemat Sumber Daya Alam: Daur ulang kemasan membantu mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru. Ini berarti pengurangan penambangan dan pengambilan sumber daya alam yang berlebihan, yang pada gilirannya membantu melestarikan lingkungan.
  • Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Proses pembuatan bahan baru dari bahan daur ulang biasanya memerlukan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembuatan dari bahan mentah. Hal ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
  • Mendorong Ekonomi Sirkular: Penggunaan kemasan daur ulang mendukung konsep ekonomi sirkular, di mana produk dan material terus digunakan kembali dalam siklus tertutup, sehingga meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.

Dampak Lingkungan dari Kemasan yang Tidak Dapat Didaur Ulang

Kemasan yang tidak dapat didaur ulang memiliki dampak lingkungan yang serius. Beberapa dampak tersebut antara lain:

  • Pencemaran Lingkungan: Kemasan yang tidak dapat didaur ulang seringkali berakhir di TPA, lautan, atau lingkungan terbuka lainnya. Plastik, misalnya, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan selama itu dapat mencemari tanah dan air.
  • Bahaya bagi Kehidupan Laut: Plastik dan bahan tidak dapat didaur ulang lainnya seringkali berakhir di lautan, di mana mereka dapat dikonsumsi oleh hewan laut. Ini dapat menyebabkan kematian hewan laut dan mengganggu rantai makanan.
  • Peningkatan Emisi Karbon: Produksi kemasan dari bahan mentah memerlukan energi yang besar, yang berarti lebih banyak emisi karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer, memperburuk masalah perubahan iklim.

Contoh Jenis Kemasan yang Umumnya Dapat Didaur Ulang

Beberapa jenis kemasan yang umumnya dapat didaur ulang antara lain:

  1. Plastik PET (Polyethylene Terephthalate): Digunakan untuk botol minuman dan kemasan makanan. Plastik PET dapat didaur ulang menjadi serat untuk pakaian, karpet, atau kemasan baru.
  2. Kertas dan Karton: Digunakan untuk kemasan produk kering, kotak pengiriman, dan lain-lain. Kertas dan karton dapat didaur ulang menjadi kertas baru atau bahan insulasi.
  3. Aluminium: Digunakan untuk kaleng minuman dan makanan. Aluminium dapat didaur ulang tanpa batas menjadi produk aluminium baru.
  4. Kaca: Digunakan untuk botol dan jar makanan. Kaca dapat didaur ulang berulang kali tanpa kehilangan kualitas.

Tips Memilih Kemasan Daur Ulang yang Baik dan Benar

Berikut adalah beberapa tips untuk memilih kemasan daur ulang yang baik dan benar:

  1. Periksa Label Daur Ulang: Pastikan kemasan memiliki label daur ulang yang sah. Ini menunjukkan bahwa kemasan tersebut dapat didaur ulang dan telah melalui proses yang ramah lingkungan.
  2. Pilih Bahan yang Mudah Didaur Ulang: Pilih kemasan yang terbuat dari bahan yang umum didaur ulang seperti PET, kertas, aluminium, atau kaca.
  3. Hindari Kemasan Berlapis: Kemasan yang terdiri dari beberapa lapisan bahan yang berbeda seringkali sulit untuk didaur ulang. Pilih kemasan yang terbuat dari satu jenis bahan.
  4. Dukung Produk dengan Kemasan Minimal: Pilih produk yang menggunakan kemasan seminimal mungkin untuk mengurangi limbah.
  5. Cek Informasi Produsen: Pilih produk dari produsen yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan pengelolaan limbah yang baik.

Kemasan Daur Ulang untuk Bumi yang Lebih Hijau

Penggunaan kemasan daur ulang merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah sampah plastik yang semakin mendesak. Dengan memahami manfaat kemasan daur ulang, dampak lingkungan dari kemasan yang tidak dapat didaur ulang, dan cara memilih kemasan daur ulang yang baik, kita dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan.  

Sebagai salah satu bentuk komitmen jangka panjang dalam mengurangi sampah plastik, Nestlé telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan penggunaan kemasan daur ulang dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Sejak tahun 2018, Nestlé telah menegaskan komitmennya dalam menerapkan kemasan berkelanjutan (packaging sustainability) pada operasional bisnisnya sebagai kontribusi untuk melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi. Nestlé menyadari bahwa pengembangan kemasan harus dilengkapi dengan dukungan akan pengelolaan sampah dan peningkatan perilaku bijak sampah sebagai upaya mengatasi tantangan persampahan global.

Salah satunya, Nestlé telah memperkenalkan kemasan yang 100% dapat didaur ulang atau dapat digunakan kembali pada tahun 2025. Tidak hanya itu, Nestlé Indonesia juga meluncurkan produk hasil daur ulang berupa bangku dengan kerangka yang terbuat dari 100% daur ulang plastik sachet dan flexible. Bersama dengan para mitra, Sustainable Waste Indonesia (SWI) dan KSM Sahabat Lingkungan, Nestlé Indonesia melakukan pengumpulan sampah plastik pasca konsumsi untuk dikelola secara optimal, sehingga dapat meningkatan angka daur ulang dan juga melakukan pengembangan produk guna mendukung terciptanya ekonomi sirkular.

Produk daur ulang tersebut kemudian akan didistribusikan ke beberapa sekolah dasar (SD) sebagai upaya mendukung Gerakan Sekolah Sehat untuk aspek lingkungan milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebanyak 5.000 bangku daur ulang akan didistribusikan sebagai media edukasi lingkungan bagi siswa akan pentingnya pemilahan sampah agar dapat didaur ulang menjadi produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual yang lebih tinggi.    

Selain itu, bersama dengan Rekosistem Nestlé juga menyediakan fasilitas Waste Station untuk mengumpulkan dan mengelola sampah anorganik secara optimal dan berkelanjutan. Kolaborasi ini turut menggandeng mitra ritel (Hero Supermarket dan Hypermart) sebagai lokasi fasilitas Waste Station untuk mempermudah konsumen untuk mengelola sampah rumah tangga dan melakukan penyetoran sekaligus melakukan kegiatan perbelanjaan pada waktu yang bersamaan.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat mendukung konsumen untuk memulai perubahan perilaku dalam melakukan pilah sampah dari rumah dan memastikan sampah yang disetor akan dikelola dan didaur ulang secara optimal oleh Rekosistem.

Mari kita dukung upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dengan memilih kemasan daur ulang dan berpartisipasi dalam program daur ulang di komunitas kita. Dengan tindakan kecil ini, kita bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan kita di masa depan.