Medan - Dalam rangka membangun sinergi untuk atasi stunting, Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat. Kerja sama ini direalisasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman tentang Gerakan Mewujudkan Keluarga Indonesia Bebas Stunting (KIBAS STUNTING) oleh Ketua TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dan Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu hari ini dalam acara peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51 tahun 2023 di Medan. Hadir dalam acara yang mengangkat tema “Bergerak Bersama Menuju Keluarga Sejahtera dan Tangguh Wujudkan Indonesia Tumbuh” ini, Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin
Gerakan KIBAS STUNTING bertujuan untuk mengurangi kasus stunting dengan cara meningkatkan kualitas asupan makanan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Upaya ini dilakukan melalui intervensi gizi bagi balita di atas satu tahun, serta sosialisasi dan edukasi tentang makanan kepada orang tua dari anak-anak yang mengalami stunting, gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui, juga calon pengantin.
Pemerintah Indonesia telah mengupayakan percepatan penurunan stunting sejak tahun 2017. Pada tahun 2023, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting ke 17.8%, dengan target penurunan sebesar 3.8% tiap tahunnya. Guna mencapai target tersebut, upaya gotong royong lintas sektor maupun industri masih dibutuhkan untuk memenuhi target penurunan stunting nasional sebanyak 14% pada akhir tahun 2024 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu menyampaikan komitmen Nestlé dalam mendukung penurunan angka stunting di Indonesia, “Sejalan dengan ambisi Nestlé secara global untuk membantu 50 juta anak di dunia menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, kami senantiasa mendukung program maupun inisiatif Pemerintah dalam mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Nestlé percaya akan kekuatan makanan untuk meningkatkan kehidupan semua individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Kami berharap penandatanganan nota kesepahaman hari ini bersama TP PKK dapat mewujudkan tujuan kita bersama dalam mengatasi stunting di Indonesia.”
Selain penandatanganan nota kesepahaman, Peringatan HKG PKK Ke-51 tahun 2023 Tingkat Nasional juga diisi dengan berbagai agenda kegiatan menarik, seperti penayangan video kaleidoskop TP PKK Pusat, pemberian penghargaan kader inspiratif PKK dari kabupaten/kota se-Indonesia, pemotongan tumpeng dan kue penanda puncak peringatan HKG PKK Ke-51 tahun 2023, hingga penampilan paduan suara Kader TP PKK Kota Medan.
Sebelumnya, pada tanggal 2 Mei 2023, telah dilakukan pembentukan pilot project Rumah Pangan di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan Gerakan KIBAS STUNTING.
Ketua TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dalam kesempatannya mengatakan, “Kegiatan ini akan direplikasi pada 70 daerah di Indonesia dan akan didukung oleh Bidang 2 Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), melalui kegiatan sosialisasi menu makanan keluarga enak, mudah untuk dibuat dan menarik bagi anak-anak.”
Pada Desember 2021, Nestlé Indonesia juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mendukung program-program penurunan angka stunting di Indonesia. Hal ini dilanjutkan dengan menghadirkan program intervensi gizi dan pemberdayaan masyarakat, yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) pada 2022, yang melibatkan 200 ibu balita, ibu hamil, kader, dan berhasil menurunkan 23% kejadian stunting pada balita diatas 1 tahun yang mendapatkan intervensi gizi berupa 1 porsi makanan bergizi dan susu terfortifikasi di Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon, Karawang, Jawa Barat.