Anda mungkin pernah mendengar istilah "malnutrisi" dan mengasosiasikannya dengan kurangnya asupan gizi. Namun, tahukah Anda bahwa malnutrisi tidak sesederhana itu? Malnutrisi adalah kondisi ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh, baik itu kekurangan (under nutrition seperti stunting, gizi buruk) dan atau kelebihan zat gizi (over nutrition seperti obesitas). Kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Di Indonesia, masalah malnutrisi adalah sebuah hal yang masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6%. Namun, malnutrisi tidak hanya menyerang anak-anak. Orang dewasa pun rentan mengalami malnutrisi, terutama jika memiliki pola makan yang buruk atau menderita penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu malnutrisi, jenis-jenisnya, penyebabnya, dan cara mencegahnya.
Klasifikasi Double dan Triple Malnutrisi
Istilah "double malnutrition" dan "triple malnutrition" mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Double burden malnutrition menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) adalah suatu keadaan di mana masalah gizi kurang terjadi dalam satu waktu secara bersamaan dengan gizi lebih dan obesitas. Sebagai contoh anak mengalami stunting bersamaan dengan obesitas.
Sedangkan, triple malnutrition adalah kondisi di mana seseorang mengalami tiga bentuk malnutrisi secara bersamaan, yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan defisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral). Kondisi ini menunjukkan bahwa seseorang dapat mengalami kelebihan berat badan tetapi tetap kekurangan gizi. Saat ini Indonesia tidak hanya mengalami double malnutrition, namun telah mengalami triple malnutrition.
Mengapa Double dan Triple Malnutrisi Berbahaya?
Double dan triple malnutrisi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Penyakit tidak menular: diabetes, penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan: terutama pada anak-anak, dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan kognitif.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh: meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Penyebab Malnutrisi
Malnutrisi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
1. Kondisi Sosial dan Ekonomi:
- Kemiskinan: Akses terbatas pada makanan bergizi karena keterbatasan dana merupakan faktor utama.
- Ketahanan pangan yang buruk: Kondisi di mana sulit mendapatkan makanan bergizi akibat bencana alam, konflik, atau infrastruktur yang tidak memadai.
- Diskriminasi: Kelompok marginal seringkali mengalami kesulitan mengakses sumber daya dan pelayanan kesehatan, meningkatkan risiko malnutrisi.
2. Kondisi Medis:
- Gangguan pencernaan: Kondisi seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, dan sindrom iritasi usus dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi.
- Gangguan mental: Depresi, ansietas, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan asupan gizi.
- Infeksi: Infeksi kronis atau berulang dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutrisi dan mengganggu penyerapannya.
- Masalah gigi dan mulut: Kesulitan mengunyah akibat sakit gigi, gusi bengkak, atau tidak memiliki gigi dapat membatasi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
- Penyalahgunaan zat: Alkohol dan obat-obatan terlarang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan risiko malnutrisi.
3. Faktor Lainnya:
- Usia: Bayi, anak-anak, dan lansia lebih rentan mengalami malnutrisi karena kebutuhan nutrisi mereka yang spesifik.
- Kurangnya pengetahuan gizi: Kurangnya pemahaman tentang gizi seimbang dan pentingnya pola makan sehat dapat menyebabkan pilihan makanan yang buruk.
- Diet yang tidak tepat: Melakukan diet yang terlalu ketat atau menghilangkan salah satu kelompok makanan penting dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.
Cara Mencegah Malnutrisi
Mencegah malnutrisi jauh lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah malnutrisi:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang: Pastikan Anda dan keluarga mengkonsumsi makanan dari semua kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah dalam jumlah yang cukup.
- Terapkan pola makan yang sehat: Makanlah secara teratur, hindari melewatkan waktu makan, dan batasi konsumsi makanan olahan dan minuman manis.
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan: Cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air, masak makanan dengan benar, dan jaga kebersihan lingkungan sekitar.
- Berikan ASI eksklusif pada bayi: ASI adalah sumber gizi terbaik bagi bayi. Berikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
- Pantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur: Bawa anak Anda ke posyandu atau dokter untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara berkala.
Malnutrisi adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi siapa saja. Dengan memahami apa itu malnutrisi, jenis-jenisnya, penyebabnya, dan cara mencegahnya, kita dapat berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi masalah malnutrisi di Indonesia. Mari kita terus memantau kesehatan diri dan keluarga serta menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari malnutrisi.