Sebagai seorang orang tua, tentunya Ibu ingin memberikan yang terbaik untuk Si Kecil, termasuk memastikan pertumbuhan dan perkembangannya berlangsung optimal. Salah satu tantangan yang bisa muncul adalah stunting, kondisi di mana pertumbuhan fisik Si Kecil terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Mengetahui ciri-ciri stunting pada anak sejak dini dapat membantu Ibu mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Yuk, pelajari lebih lanjut seputar ciri-ciri stunting pada anak dan cara mendeteksinya lewat artikel berikut ini!
Tanda Pertumbuhan yang Terhambat
Stunting bukanlah sesuatu yang terjadi tiba-tiba. Sejak dini, ada berbagai ciri-ciri stunting pada anak yang bisa Ibu perhatikan1:
1. Pertumbuhan Tinggi Badan yang Lambat
Salah satu ciri-ciri stunting pada anak adalah tinggi badan Si Kecil yang lebih pendek dibandingkan teman sebayanya. Pengukuran secara rutin dan mencatat pertumbuhan tinggi badan bisa membantu Ibu mendeteksi tanda ini.
2. Berat Badan Tidak Sesuai Usia
Selain tinggi badan, berat badan yang kurang atau tidak proporsional dengan usianya juga bisa menjadi ciri-ciri stunting pada anak. Periksa dengan dokter anak secara berkala untuk memastikan berat badannya sesuai dengan standar WHO.
3. Perkembangan Motorik yang Lambat
Anak yang mengalami stunting seringkali menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lambat. Misalnya, terlambat duduk, merangkak, atau berjalan dibandingkan anak-anak lain di usianya.
4. Kesehatan yang Rentan
Anak dengan stunting lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lebih lemah akibat kekurangan gizi.
5. Perubahan Pola Makan
Perhatikan pola makan Si Kecil. Jika ia menunjukkan nafsu makan yang menurun atau mengalami kesulitan dalam menelan makanan, ini bisa menjadi ciri-ciri stunting pada anak.
Baca Juga: Tips Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak
Dampak Stunting pada Kemampuan Belajar Si Kecil
Stunting tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif Si Kecil. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diwaspadai2:
1. Penurunan Kemampuan Kognitif
Studi menunjukkan bahwa stunting dapat mempengaruhi kemampuan kognitif Si Kecil. Anak yang stunting mungkin memiliki kesulitan dalam memproses informasi, mengingat pelajaran, dan mengatasi tugas-tugas kognitif yang rumit3.
2. Keterlambatan dalam Berbicara dan Bahasa
Kemampuan berbicara dan berbahasa juga bisa terhambat, menyebabkan keterlambatan komunikasi dengan orang lain.
3. Daya Konsentrasi yang Menurun
Stunting bisa menyebabkan daya konsentrasi yang rendah, membuat Si Kecil sulit fokus dalam waktu yang lama, yang tentu saja menghambat proses belajarnya di sekolah.
4. Motivasi Belajar Berkurang
Anak yang stunted mungkin merasa lebih cepat lelah atau mudah frustasi dalam proses pembelajaran. Ini dapat berujung pada menurunnya minat dan motivasi untuk belajar.
Cara Mendeteksi Stunting Sejak Dini
Menangani masalah stunting dengan cepat dan tepat sangat penting. Berikut beberapa cara dalam mendeteksi stunting lebih dini:
1. Pemeriksaan Kesehatan yang Rutin
Pastikan Ibu membawa Si Kecil untuk pemeriksaan kesehatan secara teratur. Pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala dapat membantu dokter menentukan apakah Si Kecil berada dalam jalur pertumbuhan yang tepat.
2. Perhatikan Perkembangan Psikomotorik
Catat perkembangan motorik dan kognitif Si Kecil. Jika ada tanda-tanda keterlambatan, diskusikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Edukasi dan Kesadaran
Banyak membaca dan mencari informasi tentang stunting dapat membantu Ibu lebih waspada dan siap dalam menangani kemungkinan terjadinya masalah ini.
4. Pantau Pola Makan dan Nutrisi
Berikan makanan yang bergizi dan seimbang untuk memenuhi nutrisi harian Si Kecil. Konsultasikan dengan ahli gizi jika Ibu merasa kesulitan mengatur pola makan yang sesuai.
Untuk membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi Si Kecil dan membantu mengurangi risiko stunting, Ibu juga bisa memberikan susu fortifikasi yang mengandung protein dan energi dan telah diperkaya zat besi, seperti susu Nestlé BATITA. Dua gelas Nestlé BATITA 1+ untuk anak usia 1-3 tahun dapat memberikan energi sebesar 300 kkal dan protein 38% AKG. Selain itu, juga memiliki kandungan tinggi zat besi yang baik untuk Si Kecil. Selain itu juga diperkaya berbagai gizi vitamin dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan anak.
Mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan dampaknya sangat penting agar Ibu bisa mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang diperlukan. Dengan memberikan perhatian khusus pada pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, serta berkonsultasi dengan tenaga medis bila diperlukan, Ibu dapat memastikan Si Kecil tumbuh sehat dan optimal. Selalu ingat, pencegahan lebih baik daripada mengobati. Pastikan kebutuhan gizi Si Kecil terpenuhi agar ia dapat mencapai potensi terbaiknya.
Sumber:
- World Health Organization (WHO). (2015, November 19). Stunting in a nutshell. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
- De Sanctis V, Soliman A, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N. Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta Biomed. 2021 Feb 16;92(1):e2021168. doi: 10.23750/abm.v92i1.11346. PMID: 33682846; PMCID: PMC7975963.
- Handryastuti S, Pusponegoro HD, Nurdadi S, Chandra A, Pramita FA, Soebadi A, Widjaja IR, Rafli A. Comparison of Cognitive Function in Children with Stunting and Children with Undernutrition with Normal Stature. J Nutr Metab. 2022 Jul 12;2022:9775727. doi: 10.1155/2022/9775727. PMID: 35865865; PMCID: PMC9296298.