Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Status Gizi Anak: Pedoman Lengkap untuk Mengukur dan Memperbaiki

Status Gizi Anak_Pedoman Lengkap untuk Mengukur dan Memperbaiki

Menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal Si Kecil tentu menjadi prioritas utama kita semua. Salah satu aspek krusial dalam menjaga kesehatan Si Kecil adalah memperhatikan status gizi anak. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai definisi hingga apa saja daftar makanan dan nutrisi yang dapat mengoptimalkan status gizi Si Kecil. Yuk, simak!

Definisi dan Pentingnya Status Gizi Anak

Status gizi anak mengacu pada kondisi kesehatan yang berkaitan dengan asupan nutrisi yang diterima Si Kecil. Status gizi ini bisa mencakup beberapa hal seperti berat badan, tinggi badan, dan pertumbuhan secara keseluruhan yang diukur berdasarkan standar tertentu1.

Mengapa status gizi anak penting? Gizi yang baik adalah fondasi utama bagi tumbuh kembang yang optimal. Nutrisi yang cukup memengaruhi perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, serta kemampuan belajar dan konsentrasi Si Kecil. Pasalnya, anak-anak dengan status gizi baik cenderung memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik dan risiko penyakit kronis yang lebih rendah di masa depan2.

Metode Pengukuran Status Gizi

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengukur status gizi anak. Beberapa di antaranya adalah:

1. Indeks Massa Tubuh (BMI)

Indeks Massa Tubuh atau BMI adalah metode yang paling umum digunakan untuk menilai apakah berat badan Si Kecil sudah sesuai dengan tinggi badannya. BMI dihitung dengan rumus Berat Badan / (Tinggi badan x tinggi badan). Sebagai informasi, tinggi badan harus dalam meter dan berat badan dalam kilogram3.

Kategori dari Indeks Massa Tubuh sendiri dapat dilihat untuk memastikan apakah berat Si Kecil sudah ideal atau belum. Ideal yang dimaksud adalah hasil pengukuran anak sesuai dengan kategori di bawah ini.

< 18,5

Berat Badan Kurang

18,5 - 22,9

Normal

23 - 19,9

Berat Badan Berlebih

4 tahun

83 - 97 cm

> 30

Obesitas


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hasil BMI untuk anak-anak harus dibandingkan dengan tabel BMI standar untuk usia dan jenis kelaminnya untuk mendapatkan interpretasi yang tepat.

2. Pengukuran Tinggi dan Berat Badan

Mengukur tinggi dan berat badan secara berkala juga penting dalam menentukan status gizi anak. Data ini biasanya ditampilkan dalam bentuk grafik pertumbuhan yang juga disediakan oleh WHO4. Grafik ini membantu mengidentifikasi apakah Si Kecil tumbuh sesuai dengan standar pertumbuhan usianya.

3. Lingkar Lengan Atas (MUAC)

Metode ini sering digunakan untuk mendeteksi malnutrisi akut. MUAC diukur menggunakan pita pengukur khusus yang dililitkan di bagian tengah lengan atas Si Kecil5.

Mengidentifikasi Ciri-ciri Anak Kurang Gizi

Parenting adalah tugas yang penuh tanggung jawab, dan salah satu bagian penting adalah memantau apakah Si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup. Beberapa ciri-ciri anak kurang gizi yang perlu diwaspadai adalah6:

1. Penurunan Berat Badan

Si Kecil terlihat lebih kurus dari biasanya dan tidak ada peningkatan berat badan selama beberapa bulan.

2. Kelelahan dan Lesu

Anak yang kekurangan gizi cenderung sering merasa lelah dan lesu, kurang energi untuk beraktivitas.

3. Pertumbuhan yang Lambat

Pertumbuhan tinggi badan dan perkembangan secara umum yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak sebaya.

4. Mudah Sakit

Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat Si Kecil lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Jika para Ibu melihat tanda-tanda ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Daftar Makanan dan Nutrisi untuk Meningkatkan Status Gizi

Menyiapkan makanan yang bernutrisi seimbang adalah kunci untuk meningkatkan status gizi anak. Berikut ini adalah beberapa makanan dan nutrisi yang sangat penting7:

1. Protein

Protein adalah pembangun utama dalam tubuh. Sumber protein terbaik meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu seperti yogurt dan keju. Untuk variasi, tempe dan tahu juga bisa menjadi pilihan yang baik8.

2. Karbohidrat Kompleks

Sumber karbohidrat yang baik adalah gandum utuh, nasi merah, dan quinoa. Karbohidrat kompleks memberikan energi yang bertahan lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat sederhana, seperti yang terdapat dalam kue dan permen9.

3. Buah dan Sayuran

Buah dan sayuran berwarna-warni kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Brokoli, bayam, wortel, serta buah-buahan seperti apel, pisang, dan jeruk sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari.

4. Lemak Sehat

Lemak sehat mendukung perkembangan otak dan fungsi tubuh lainnya. Minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan adalah sumber lemak sehat yang baik.

5. Vitamin dan Mineral

Kalsium dan vitamin D penting untuk perkembangan tulang dan gigi. Susu, yogurt, dan keju adalah sumber kalsium. Sedangkan untuk vitamin D, sinar matahari pagi adalah sumber terbaik.

Baca Juga: Gizi Seimbang Untuk Optimalkan Tinggi Anak Stunting

Menyiapkan menu seimbang dan variatif tentunya akan membantu Si Kecil mendapatkan semua nutrisi penting secara optimal dan memperbaiki status gizi anak. Tidak lupa, untuk membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi dan pertumbuhan anak,   Ibu juga bisa memberikan susu fortifikasi yang biasanya telah diperkaya zat besi, seperti susu Nestlé BATITA. Dua gelas Nestlé BATITA 1+ untuk anak usia 1-3 tahun dapat memberikan energi sebesar 300 kkal dan protein 36% AKG.   Selain itu, juga memiliki kandungan tinggi zat besi yang baik untuk Si Kecil. Selain itu juga diperkaya berbagai gizi vitamin dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan anak.

Mengontrol status gizi anak merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk kesehatannya. Dengan memahami pentingnya nutrisi, metode pengukuran yang tepat, serta mengenali gejala gizi buruk, para Ibu dapat memberikan asupan yang sehat dan seimbang. Selalu ingat, makanan yang penuh gizi bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas. Semoga artikel ini bisa membantu para Ibu dalam mempersiapkan yang terbaik bagi pertumbuhan Si Kecil.
 

Sumber:

  1. Child growth. World Health Organization (WHO). https://www.who.int/health-topics/child-growth#tab=tab_1
  2. Pentingnya Mengukur status Gizi Anak secara rutin. (2023, 21). Selamat Datang di Website Ayo Sehat - Kementerian Kesehatan RI. https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-mengukur-status-gizi-anak-secara-rutin
  3. BMI (Body mass index): What it is & how to calculate. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9464-body-mass-index-bmi
  4. The WHO child growth standards. World Health Organization (WHO). https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards
  5. A simple tool to detect severe malnutrition: The mid-upper arm circumference (MUAC) tape. UNICEF. https://www.unicef.org/supply/simple-tool-detect-severe-malnutrition-mid-upper-arm-circumference-muac-tape
  6. Malnutrition in children. https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/malnutrition-in-children
  7. Pal, Mahendra. (2024). Nutrition for Children's Health and Development. 10. 44-45.
  8. Watford M, Wu G. Protein. Adv Nutr. 2018 Sep 1;9(5):651-653. doi: 10.1093/advances/nmy027. PMID: 30060014; PMCID: PMC6140426.
  9. Ferretti F, Mariani M. Simple vs. Complex Carbohydrate Dietary Patterns and the Global Overweight and Obesity Pandemic. Int J Environ Res Public Health. 2017 Oct 4;14(10):1174. doi: 10.3390/ijerph14101174. PMID: 28976929; PMCID: PMC5664675.