Anak-anak umumnya lebih menyukai rasa manis, seperti dari permen, jus, atau kue-kue manis. Begitu juga minuman susu, yang sering menjadi kegemaran anak-anak karena memiliki rasa yang manis.
Tapi tahukah, Bu? Dalam memilih susu untuk Si Kecil, sebaiknya memilih susu anak rendah gula daripada susu yang memiliki rasa manis dari gula tambahan. Kenapa? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
Jenis dan Fungsi Gula untuk Tubuh
Gula merupakan salah satu bentuk karbohidrat, yang akan dipecah di dalam tubuh menjadi glukosa dan masuk ke aliran darah sebagai sumber energi yang digunakan tubuh agar dapat berfungsi secara normal.1
Ada banyak jenis gula yang berbeda tergantung bentuk dan sumbernya. Beberapa yang cukup dikenal, yaitu:
- Glukosa, merupakan bentuk monosakarida, yakni senyawa karbohidrat dalam bentuk gula paling sederhana. Glukosa menjadi tipe gula yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Glukosa alami banyak ditemukan dalam bahan pangan nabati.
- Fruktosa, juga merupakan monosakarida yang dapat ditemukan dalam buah-buahan, madu, dan juga umbi-umbian. Fruktosa adalah gula alami yang paling manis.
- Galaktosa, adalah bentuk monosakarida yang mirip dengan glukosa dan bisa ditemukan dalam kacang-kacangan.
- Sukrosa, merupakan jenis gula disakarida yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Gula meja merupakan bentuk sukrosa, namun secara alami juga bisa ditemukan dalam tanaman.
- Laktosa, adalah gula alami yang bisa ditemukan dalam susu dan produk olahannya. Laktosa terbentuk dari glukosa dan galaktosa. Dalam tubuh, laktosa dipecah menggunakan enzim laktase menjadi glukosa dan galaktosa sehingga dapat diserap tubuh.2
Lalu, apakah tubuh tidak membutuhkan gula? Tentu saja gula masih dibutuhkan oleh tubuh. Namun dalam jumlah yang sangat terbatas dan sebenarnya bisa dipenuhi dari sumber gula alami yang berasa dari buah, sayuran, nasi, dan susu.
Sehingga tubuh sebenarnya tidak memerlukan gula tambahan, yang sering ditambahkan dalam makanan atau minuman manis, untuk dapat berfungsi secara normal.
Karena tubuh akan menghasilkan insulin untuk mengolah glukosa dan jika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin maka berisiko terkena diabetes.
Baca Juga: Peran Gizi Seimbang untuk Optimalkan Tinggi Anak Stunting
Mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, olahan susu, atau makanan sumber karbohidrat sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gula harian.3
Batasan Konsumsi Gula untuk Anak-anak
Meskipun gula dibutuhkan tubuh dan anak-anak sangat menggemari makanan maupun minuman manis, orangtua perlu membatasi asupannya.
Menurut World Health Organization (WHO), anjuran konsumsi gula harian untuk anak usia 2 tahun ke atas adalah kurang dari 10% dari total asupan energi harian. WHO juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula tambahan menjadi kurang dari 5% dari total asupan energi harian untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar.4
Imbauan di atas juga bisa menjadi acuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan gula anak 2 tahun agar tidak berlebih dan tetap bermanfaat untuk Si Kecil.
Manfaat Memilih Susu Anak Rendah Gula
Minum susu baik untuk anak karena kandungan gizi di dalamnya, seperti kalsium yang baik untuk memperkuat tulang dan gigi, serta zat besi yang membantu menjaga daya tahan tubuh.
Namun manfaat susu untuk anak dapat berkurang jika memiliki kandungan gula tambahan. Karenanya, penting bagi orangtua memilih susu anak rendah gula.
Selain itu, memberikan susu rendah gula kepada Si Kecil dapat memberikan manfaat, di antaranya:
Mencegah kerusakan gigi
Anak-anak kerap mengalami kerusakan gigi dan timbul karies pada gigi Si Kecil. Salah satu faktor utama berkembangnya karies gigi adalah gula.
Karies gigi berkembang akibat bakteri di mulut yang memetabolisme sisa gula yang menempel di gigi dan menghasilkan zat asam yang dapat merusak enamel, lapisan keras pada permukaan gigi.5
Dengan lebih memilih susu rendah gula untuk anak, asupan gula Si Kecil dapat dikurangi dan menurunkan risiko berkembangnya karies gigi.
Mencegah obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan juga bisa menghantui Si Kecil yang terlalu banyak mendapat asupan gula. Meski obesitas merupakan masalah kesehatan yang kompleks dan bisa disebabkan banyak hal, namun kelebihan asupan gula tetap menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami kelebihan berat badan.
Untuk itu, orangtua perlu bijak dalam memilih susu anak, yakni dengan memilih susu rendah gula agar menurunkan risiko Si Kecil menderita obesitas.
Mengurangi risiko penyakit
Selain mencegah anak menderita obesitas, memberikan susu rendah gula kepada Si Kecil juga turut menurunkan risiko berbagai penyakit yang berkaitan dengan obesitas, seperti penyakit kardiovaskuler dan diabetes tipe 2.
Penderita obesitas biasanya juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung. Untuk itu, penting bagi orangtua membiasakan pola hidup sehat pada Si Kecil, dimulai dengan mengurangi asupan gula dalam susu.6
Uraian itu bisa sebagai panduan cara memilih susu untuk anak. Dengan susu rendah gula, Si Kecil tetap dapat memperoleh manfaat dari susu dan terhindar dari dampak kelebihan gula. Susu Nestlé Batita 1+ merupakan susu pertumbuhan yang tinggi zat besi dan dilengkapi berbagai zat gizi penting untuk bantu Si Kecil menjadi #AnakTangguh #AnakBATITA.
Susu Nestlé Batita 1+ diformulasikan untuk anak usia 1-3 tahun dengan sukrosa 2g per-saji. Dari penjelasan di atas, maka sudah jelas alasan mengapa orangtua perlu memilih susu anak rendah gula untuk Si Kecil. Pastikan selalu memperhatikan tabel kandungan gizi saat memilih produk susu untuk Si Kecil ya, Bu!
Sumber:
- Medical News Today. Does the body need sugar? How much to consume. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/does-your-body-need-sugar pada 21 April 2024.
- Web MD. What to Know About Different Types of and Names for Sugar. Diakses dari https://www.webmd.com/diet/what-to-know-about-different-types-names-sugar pada 21 April 2024.
- Medical News Today. Does the body need sugar? How much to consume. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/does-your-body-need-sugar pada 21 April 2024.
- World Health Organization. (2015). Guideline: Sugars intake for adults and children.
- WHO. Sugars and dental caries. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sugars-and-dental-caries pada 21 April 2024.
- Hopkins Medicine. Obesity, Sugar and Heart Health. Diakses dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/obesity-sugar-and-heart-health pada 21 April 2024.