Nestlé Indonesia dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting BKKBN yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menerima piagam apresiasi atas kontribusinya mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia dengan mengadakan program edukasi serta intervensi gizi, salah satunya melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Mudahjir Effendy, dalam kata sambutannya menyampaikan, “Stunting merupakan bagian dari visi Presiden Joko Widodo, jadi visi presiden dalam kaitan pembangunan kemanusiaan dan kebudayaan. Jadi, stunting bukan urusan kesehatan tetapi urusan pembangunan keluarga. Karena urusan pembangunan keluarga, maka UU-nya bukan UU Kesehatan tapi UU Nomor 52 tahun 2009 yaitu tentang Perkembangan Kependidikan dan Pengembangan Keluarga.”
Sebagai perusahaan Good Food, Good Life, Nestlé senantiasa berkomitmen untuk menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Dalam mewujudkan komitmennya, Nestlé melakukan berbagai inisiatif dibawah program ‘Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat’ untuk membantu anak menjalani hidup yang lebih sehat dengan menyediakan pilihan produk yang lebih sehat dan lezat, menginspirasi masyarakat untuk hidup dengan lebih sehat, serta membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan tentang gizi.
“Program DASHAT merupakan salah satu program kolaborasi lintas sektor yang melibatkan para kader, dan dibantu oleh tim ahli gizi dari IPB. Oleh karena itu, penghargaan serta apresiasi dari BKKBN ini juga kami persembahkan untuk mitra-mitra kami yang senantiasa mendukung Nestlé Indonesia dalam menciptakan manfaat bersama, salah satunya dalam upaya pencegahan stunting,” ujar Eka Herdiana, Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia.
Nestlé Indonesia sendiri telah menjalankan program DASHAT bersama BKKBN, yang telah berjalan sejak Agustus hingga Desember 2022 di Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon. Program tersebut merupakan program intervensi gizi dan edukasi gizi untuk memaksimalkan pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga. Program ini menyediakan makanan bergizi dan susu fortifikasi sebanyak 3 kali seminggu, yang diberikan kepada 85 Balita selama 3 bulan dengan membuatkan dapur bersama yang dikelola bersama kader. Hasilnya jumlah anak dengan kondisi stunting mengalami penurunan yang signifikan sebanyak 20%; sementara anak dengan berat kurang (underweight), dan berat badan sangat kurang (severe underweight) mengalami penurunan sebanyak 22%.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan, “Kami berterima kasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya. Kemudian ada dapur sehat mengatasi stunting juga didukung oleh para mitra yang hadir di sini kami ucapkan terima kasih untuk memberikan contoh seperti apa makanan sehat, begitu juga tim pendamping keluarga.”.
Dukungan Nestlé Indonesia untuk membantu menekan angka stunting ini juga sejalan dengan komitmen melalui Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat atau Nestlé for Healthier Kids (N4HK), sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup lebih sehat di 2030. Di Indonesia, N4HK sudah diperkenalkan sejak tahun 2010 melalui program edukasi bertema gizi, kesehatan, dan gaya hidup aktif. Melalui N4HK, Nestlé telah berkolaborasi dengan lebih dari 300 mitra untuk menjalankan program khusus untuk sekolah ini dilengkapi dengan modul untuk membantu para guru, orang tua, dan siswa dalam upaya edukasi tentang gizi dan mendorong penerapan gaya hidup sehat di lingkungan sekolah. Program ini diimplementasikan di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia.
“Komitmen kami dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target menurunkan angka stunting di Indonesia tidak berhenti sampai disini. Kedepannya kami akan menginisiasi program – program lain sebagai kelanjutan dari program DASHAT dengan tujuan untuk edukasi serta upaya peningkatan status gizi yang diharapkan dapat menjangkau lebih luas lagi masyarakat di seluruh Indonesia,” tutup Eka.