Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Program NESCAFÉ Plan 2030: Laporan Perjalanan Implementasi Pertanian Regeneratif

Nescafe Plan 2024

NESCAFÉ, merek kopi terbesar Nestlé dan salah satu kopi yang disukai di dunia, mempublikasikan seri kedua Laporan Kemajuan NESCAFÉ Plan 2030 pada 13 Mei 2024. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan implementasi praktik pertanian regeneratif, yang berkontribusi pada peningkatan hasil pertanian, dan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

Pada 2023, lebih dari 20% kopi NESCAFÉ bersumber dari petani yang menerapkan pertanian regeneratif. Data ini didasarkan pada pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Rainforest Alliance pada kelompok petani yang tersebar di 11 lokasi pemasok kopi NESCAFÉ. Hasilnya, petani di negara-negara seperti Honduras, India, Filipina, Thailand, dan Vietnam mencapai peningkatan produktivitas kopi per hektar sebesar 5% hingga 25% dibandingkan 2022. Praktik utama yang berkontribusi terhadap peningkatan ini termasuk pengoptimalan pemakaian fertilisasi1 dan mulsa2. Implementasi praktik-praktik ini juga menghasilkan pengurangan emisi GRK per kilogram kopi, berkisar antara 15% hingga 30%. Pada 2023, NESCAFÉ Plan mendistribusikan 21 juta bibit kopi kepada para petani untuk mendukung peremajaan kebun kopi maupun meningkatkan produktivitas di negara-negara asal kopi.

Head of Nestlé’s Coffee Strategic Business Unit Philipp Navratil mengatakan, "NESCAFÉ Plan mencerminkan komitmen kami yang teguh untuk membantu mengamankan masa depan komoditas kopi. Ini adalah inti dari Nescafé. Laporan kemajuan seri kedua ini merupakan hasil pekerjaan yang kami lakukan setiap hari di lapangan bersama para mitra, pemasok, dan petani, di wilayah tempat kami memperoleh kopi, dan ini semakin memotivasi kami untuk melanjutkan upaya kami."

Memprioritaskan pelatihan dan peningkatan keahlian sangat penting untuk mendorong para petani beralih ke praktik pertanian kopi regeneratif. Pada 2023, lebih dari 140.000 petani kopi di 16 negara asal kopi menerima pelatihan komprehensif dalam praktik pertanian regeneratif serta bantuan teknis. Misalnya, di Honduras, terdapat 12.000 petani kopi generasi muda menerima pelatihan tentang kewirausahaan, kualitas, dan pertanian regeneratif, yang dapat mendukung generasi petani berikutnya untuk mengelola kebun mereka dengan lebih produktif.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid menyampaikan, “Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menggunakan potensi makanan dalam meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan generasi mendatang. Sejak 1994, kami telah menjalin kemitraan dengan petani kopi di Lampung untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas biji kopi maupun kesejahteraan hidup para petani kopi. Nestlé Indonesia turut ikut serta pada implementasi program NESCAFÉ Plan sejak awal pada 2012. Program global ini juga diimplementasi di Lampung, di mana tim Agriservice Nestlé Indonesia telah melaksanakan pendampingan dan bekerja sama dengan lebih dari 20.000 petani kopi lokal. Hingga kini, program NESCAFÉ Plan telah mendukung pelaksanaan uji coba asuransi cuaca untuk lebih dari 800 petani mitra petani kopi kami, dan menyalurkan insentif yang berhasil meningkatkan jumlah petani lokal untuk turut menerapkan pertanian regeneratif.”

Menyadari betapa pentingnya antar kelompok tani, NESCAFÉ Plan meluncurkan platform online inovatif bernama Agrinest. Platform ini bertujuan untuk menghubungkan petani dari seluruh dunia, memfasilitasi berbagi pengetahuan dan kolaborasi. Saat ini, petani di Vietnam dan di Indonesia aktif menggunakan Agrinest, dengan tren partisipasi yang terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

Nestlé turut berkontribusi pada penyusunan panduan praktis “Pertanian Regeneratif untuk Kebun Kopi Rendah Karbon dan Tangguh”. Panduan ini dibuat bersama Alliance of Bioversity International and the International Center for Tropical Agriculture (CIAT), untuk menyediakan serangkaian praktik terbaik yang dapat digunakan para agronomis, pelatih, dan profesional ketika bekerja dengan para petani kopi, berdasarkan konteks pertanian masing-masing sehingga dapat membantu petani beralih ke pertanian regeneratif. Panduan ini tersedia bagi masyarakat yang bergerak pada sektor kopi.

NESCAFÉ Plan 2030 bertujuan untuk menerbitkan laporan kemajuan setiap tahun untuk menyampaikan perkembangan tentang upaya NESCAFÉ dalam membantu komunitas petani kopi beralih ke praktik pertanian regeneratif dan, sebagai hasilnya, membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Ini adalah seri kedua Laporan Kemajuan yang diterbitkan sejak peluncuran NESCAFÉ Plan 2030.

Baca Laporan Kemajuan Nescafé Plan 2030 (2023) (pdf, 12Mb)
Baca studi Sustainable Food Lab (pdf, 2Mb)
Baca Laporan Kemajuan Nescafé Plan 2030 (2022) (pdf, 12Mb)


1Suatu program yang mengintegrasikan berbagai tindakan pengendalian gulma menjadi satu program termasuk praktik pencegahan, kultural, mekanis, dan kimia.
2Menutupi tanah dengan jerami, kulit kayu, atau daun untuk mempertahankan kelembapan tanah dan mengatur suhunya.