Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.
Sort by
Sort by

Tekankan Pentingnya Mencegah Stunting, Nestlé DANCOW FortiGro Bagikan 9 Tips Membentuk Kebiasaan Makan Baik Sejak Dini

Harganas Dancow
Ke daftar Siaran Pers

Banyuasin, 4 Juli 2023 – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) merupakan agenda tahunan yang diusung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Pada tahun ini, Pemerintah Indonesia menunjuk Kabupaten Banyuasin sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan Hari Keluarga Nasional 2023 yang ke-30, dan memilih tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju”.

Menjelang puncak peringatan Hari Keluarga Nasional 2023 yang ke-30, Nestlé DANCOW FortiGro yang merupakan salah satu bisnis unit Nestlé Indonesia turut serta mendukung peringatan Harganas melalui penyelenggaraan seminar gizi bagi komunitas ibu yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu tentang stunting, mulai dari dampak stunting bagi anak usia sekolah, bagaimana cara pencegahan stunting hingga mengenalkan kebiasaan sehat melalui konsumsi protein hewani. Selain itu, Nestlé DANCOW FortiGro turut menyelenggarakan kegiatan lainnya seperti program Senam Siap Sekolah dan kegiatan mewarnai bagi anak-anak. Rangkaian kegiatan ini akan dilakukan di Kabupaten Banyuasin.

Nestlé DANCOW FortiGro melalui Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan membagikan tips bagi para orang tua dalam Membentuk Kebiasaan Makan Baik sejak Dini. Yuk, simak tips di bawah ini:

  1. Menyiapkan porsi makan dengan panduan Isi Piringku, porsi makan anak adalah 1/3 orang dewasa atau sesuai dengan kapasitas tampung lambung anak

    Ukuran lambung yang dimiliki oleh pada anak-anak lebih kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari kapasitas lambung yang dimiliki oleh anak saat menyajikan makanan. Porsi makan yang disarankan adalah seperempat–sepertiga orang dewasa (± 400 ml).

    “Penyajian porsi makan yang sesuai dengan kapasitas lambung anak dapat membantu mencegah anak merasa terlalu kenyang atau kelebihan makan, namun apabila porsi makan terlalu besar dapat membuat anak sulit untuk mencerna makanan dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya masalah pencernaan dan membuat anak menjadi tidak nyaman. Selain itu, anak juga akan merasa terbiasa dengan jumlah makanan yang cukup sehingga dapat membentuk kebiasaan makan yang baik dan sehat,” ujar Prof. Ali Khomsan.
     
  2. Mengajak anak untuk memilih dan mengenal manfaat dari menu makanan yang bergizi

    Mulai dengan mengajak anak untuk memilih jenis makanan sesuai dengan preferensi dan jelaskan manfaat serta kandungan gizi dengan bahasa sederhana yang dimengerti anak. Anak akan bersemangat jika tahu apa yang dimakan itu baik untuk tubuhnya. Setelahnya, kebiasaan makan yang bergizi juga beragam akan dapat terbentuk dengan mudah.
     
  3. Menawarkan makanan pada anak sesuai waktu makan

    Dengan menawarkan makanan secukupnya dan pada waktu makan yang tepat, berarti orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk memperhatikan sinyal tubuh yang dimiliki dan mengembangkan kepekaannya terhadap rasa lapar dan kenyangnya. Apabila hal ini dilakukan dengan baik, anak akan belajar mengatur pola makannya sesuai dengan kebutuhan tubuhnya dan mencegah terjadinya perilaku susah makan yang sering dialami oleh anak.
     
  4. Meluangkan waktu makan bersama keluarga

    Untuk membentuk kebiasaan makan yang baik, salah satunya juga dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk makan bersama dengan keluarga. Selain dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh anak, orang tua juga dapat mendengarkan dan memahami preferensi makanan yang dimiliki oleh anak serta memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi dan kesehatan. Di samping itu, waktu makan bersama juga dapat dilakukan untuk melatih kemampuan sosialisasi yang dimiliki oleh anak dengan berinteraksi dan berkomunikasi antar anggota keluarga.
     
  5. Tidak membedakan menu yang dimakan anak dengan anggota keluarga lainnya

    Dengan menyajikan menu makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya, orang tua dapat mendorong nafsu makan anak karena memiliki daya tarik dan kesenangan tersendiri untuk mencoba menu baru yang disajikan oleh orang tua. Hal ini juga dapat digunakan orang tua sebagai kesempatan mendorong anak untuk mengeksplorasi rasa berbagai hidangan sebagai upaya mencegah perilaku “picky eater”. Ditambah lagi, apabila orang tua menyajikan menu hidangan sehat, maka dapat membiasakan anak untuk menerapkan pola konsumsi makanan sehat.
     
  6. Nikmati waktu makan bersama dengan gembira dan santai

    Menikmati waktu makan bersama keluarga sebaiknya dilakukan dengan rutin. Luangkan waktu yang cukup agar suasana makan menjadi menyenangkan dan menjadi waktu yang berkualitas bersama keluarga.
     
  7. Pada saat makan, hindari sambil bermain gadget dan matikan televisi untuk menghindari perhatian anak yang gampang terpecah

    Sangat penting bagi orang tua untuk menghindari distraksi dalam proses makan agar anak dapat fokus pada aktivitas makan. Distraksi yang dimaksud dapat berupa televisi, gadget, dan mainan. Jika orang tua sering memberikan distraksi kepada anak saat waktu makan, maka anak akan cenderung berpikir bahwa aktivitas makan merupakan suatu rutinitas saja dan bukan kebutuhan. Dampak yang dapat dialami oleh anak, ialah anak menjadi kurang peka terhadap rasa lapar dan kebutuhan untuk makan karena kebiasaan yang dibangun ketika aktivitas makan dilakukan sambil melakukan hal lainnya.
     
  8. Berikan pujian jika anak makan dengan baik, hindari memberikan hadiah

    Dukungan orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting, di mana dukungan ini dapat dituangkan melalui berbagai hal. Salah satunya melalui hadiah, sebuah bentuk apresiasi yang dapat diberikan kepada anak atas pencapaian yang sudah diraih. Namun, pemberian hadiah juga tidak dapat diberikan secara berlebihan karena nantinya anak akan merasa terlalu mudah dan akhirnya hadiah tersebut kehilangan maknanya.
     
  9. Memilih bahan makanan protein hewani yang baik bagi pertumbuhan

    Bahan makanan menjadi hal yang penting bagi tubuh untuk mendapatkan gizi, maupun zat yang dibutuhkan badan dalam masa pertumbuhan seperti protein, vitamin, zat besi dan zink yang bisa didapat dari:
  • Ayam yang dagingnya segar berwarna putih, tidak kebiruan, dan kenyal
  • Ikan segar insangnya berwarna merah. Jika permukaan kulitnya ditekan akan terasa kenyal dan tidak berbekas. Pada ikan yang busuk terdapat bekas lekukan jika permukaannya ditekan dan bau tidak sedap
  • Daging yang segar berwarna merah, tidak kebiruan, lunak, dan seratnya halus
  • Hati yang segar berwarna merah segar, tidak berurat, dan kondisinya masih utuh/tidak hancur
  • Telur yang layak dikonsumsi adalah yang bagian kuning telurnya masih utuh dan baunya tidak busuk
  • Susu yang segar dan layak dikonsumsi berwarna putih kekuningan, tekstur agak kental tapi tidak menggumpal

“Ayam, ikan, daging, hati, telur, dan susu termasuk susu terfortifikasi merupakan ragam protein hewani. Ingat untuk konsumsi 3 porsi sumber protein hewani sehari untuk bantu penuhi kebutuhan gizi harian,” tambah Prof. Ali Khomsan.

“Salah satu bentuk nyata komitmen Nestlé DANCOW FortiGro untuk mendukung terwujudnya keluarga bebas stunting dilakukan melalui kegiatan edukasi melalui program DANCOW FortiGro Aku dan Kau Siap Sekolah (ADKSS). Program ADKSS telah diselenggarakan sejak tahun 2016 di 100 kota dan kabupaten di Indonesia dengan penerima manfaat lebih dari 530.000 ibu di 3.700 sekolah dan pemukiman, “ungkap Christian Aldo Simandjuntak, Senior Brand Manager DANCOW FortiGro.

ADKSS-image

“Sebagai perusahaan Good Food, Good Life, Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Sejalan dengan ambisi Nestlé untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, Nestlé Indonesia turut berkontribusi secara berkelanjutan, mulai dari menyediakan pilihan yang lebih lezat dan sehat, menginspirasi masyarakat untuk hidup dengan lebih sehat, serta membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan tentang gizi pada masyarakat. Salah satu wujud nyata untuk penyediaan pilihan produk yang lebih lezat dan sehat ialah fortifikasi pada produk-produk, misalnya DANCOW FortiGro dengan mikronutrien penting seperti Zat Besi, Zink, Kalsium, Vitamin A, C, D, dan lain-lain,” tutup Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia.